• Penantian yang Sepadan 2024-08-28

    Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. –Kejadian 21:5

    Baca: Kejadian 12:1-5

    Waktu transit yang benar-benar lama! Phil Stringer harus menunggu selama 18 jam untuk menaiki pesawat yang sempat mengalami penundaan akibat hujan badai. Namun, kesabaran dan ketekunannya berbuah manis. Stringer bukan saja berhasil terbang ke tujuan dan tiba tepat waktu untuk suatu pertemuan bisnis yang penting, ia juga menjadi satu-satunya penumpang dalam penerbangan itu! Semua penumpang lain sudah menyerah atau mencari alternatif lain. Pramugari pun memberikan makanan apa pun yang ia inginkan, dan Stringer berkata, “Tentu saja saya duduk di baris terdepan. Itulah keuntungannya ketika hanya ada saya sendiri di pesawat ini.” Hasil yang ia dapatkan sepadan dengan penantiannya.

    Abraham juga bertekun dalam penantian yang pasti terasa seperti suatu penundaan yang lama. Saat masih bernama Abram, ia pernah menerima janji Allah yang mengatakan bahwa Dia akan menjadikannya “bangsa yang besar” dan “oleh[nya] semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kej. 12:2-3). Namun, ada satu masalah yang dihadapi laki-laki berusia 75 tahun tersebut (ay. 4): bagaimana mungkin ia menghasilkan bangsa yang besar bila ia tidak memiliki keturunan? Meski sempat jatuh bangun dalam penantiannya (Abram dan istrinya Sarai sempat salah jalan dengan mencoba “membantu” Allah menggenapi janji-Nya—lihat 15:2-3; 16:1-2), tetapi di saat ia “berumur seratus tahun, . . . Ishak, anaknya, lahir baginya” ( 21:5). Iman Abraham kelak dipuji oleh penulis Kitab Ibrani (11:8-12).

    Menanti bisa jadi terasa sulit. Seperti Abraham, kita mungkin tidak melakukannya dengan sempurna. Namun, sementara kita berdoa dan berserah pada rencana Allah, Dia sanggup menolong kita untuk bertekun. Dalam Dia, penantian akan selalu membawa hasil yang sepadan.

    Oleh: Tom Felten

    Renungkan dan Doakan

    Apa yang sedang Anda nantikan saat ini? Bagaimana Anda dapat berserah dan bertekun dengan kekuatan Allah?

    Allah yang baik, tolonglah aku untuk menanti dan bertekun di dalam-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Kejadian 12 mencatat momen penting dalam kisah agung dalam Alkitab ketika Allah memanggil Abram, yang kemudian dikenal sebagai Abraham (17:5). Melalui Abraham (Yesaya 41:8), bangsa Israel yang terpilih akan muncul, dan dari mereka akan lahir Mesias, Yesus Kristus, yang membawa keselamatan bagi umat manusia dan dunia. Namun, kisah ini bermula dari perintah sederhana untuk “Pergilah” (Kejadian 12:1), dengan janji bahwa melalui dirinya “semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (ay. 3), meskipun tanpa rincian tentang bagaimana hal itu akan terjadi. Kemudian, Abraham diperintahkan Allah untuk mengorbankan putranya Ishak “sebagai korban bakaran” (Kejadian 22:2). Setelah Abraham menunjukkan ketaatannya (dengan penyediaan korban pengganti oleh Allah), janji yang pertama kali diberikan di Kejadian 12 ditegaskan kembali (22:15-18). Dalam Perjanjian Baru, kita diajarkan bahwa rencana penebusan Allah berlanjut melalui orang-orang percaya, yang sekarang menjadi bagian dari umat Allah dan dipilih untuk menyatakan diri-Nya kepada dunia (1 Petrus 2:9-10).

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB