Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup. –Amos 5:14
Baca: Amos 2:6-16
Ryan masih remaja ketika ibunya meninggal dunia karena kanker. Ia pun hidup menggelandang dan tak lama kemudian putus sekolah. Ia merasa putus asa dan sering kelaparan. Bertahun-tahun kemudian, Ryan mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang memberdayakan orang-orang, terutama anak-anak kecil, untuk menanam, memanen, dan menyiapkan bahan makanan dari kebun mereka sendiri. Organisasi tersebut dibangun atas dasar keyakinan bahwa tidak seorang pun boleh mengalami kelaparan dan mereka yang berpunya patut mempedulikan mereka yang tidak punya. Kepedulian Ryan terhadap orang lain itu sejalan dengan hati Allah yang merindukan keadilan dan belas kasih.
Allah sangat peduli terhadap penderitaan dan kesengsaraan yang kita alami. Saat mengetahui terjadinya ketidakadilan yang sangat parah di Israel, Allah mengutus Nabi Amos untuk menegur kemunafikan mereka. Bangsa yang pernah dibebaskan Allah dari penindasan di Mesir itu sekarang justru menjual sesamanya sebagai budak hanya demi sepasang kasut (Am. 2:6). Mereka mengkhianati orang-orang yang tidak bersalah, mengabaikan keadilan bagi yang tertindas, dan “menginjak-injak kepala” orang miskin (ay. 6-7), sambil berpura-pura beribadah kepada Allah dengan berbagai persembahan dan perayaan hari suci (4:4-5).
“Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup,” Amos memohon kepada bangsanya. “Dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan” (5:14). Seperti Ryan, mungkin banyak dari kita pernah mengalami penderitaan dan ketidakadilan dalam hidup ini, sehingga kita dapat ikut merasakan kesulitan orang lain dan rindu menolong mereka. Inilah waktunya untuk “mencari yang baik” dan bergabung dengan Allah dengan mengupayakan keadilan dalam segala bentuknya.
Oleh: Karen Pimpo
Renungkan dan Doakan
Ketidakadilan apa yang Anda lihat dialami orang lain yang menyerupai pengalaman Anda sendiri? Bagaimana Allah dapat memakai Anda untuk menolong mereka?
Allah yang Mahaadil, terima kasih, karena Engkau tidak menutup mata terhadap kesulitan dan penderitaan kami di dunia ini.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Amos, seorang nabi dari Yehuda, diutus oleh Allah untuk memberikan peringatan keras kepada Israel tentang dosa-dosa mereka dan penghakiman yang akan datang (Amos 7:12). Dalam dua pasal pertama kitabnya, sang nabi menyampaikan penghakiman Allah terhadap tujuh negara tetangga, termasuk Yehuda, serta terhadap Israel sendiri. Ini untuk menunjukkan bahwa Dia adalah penguasa yang adil dan berdaulat. Damsyik (ibu kota Aram), Gaza (Filistin), Tirus, Edom, Amon, dan Moab akan dihukum karena kekejaman mereka terhadap umat Allah (Amos 1:3–2:3). Yehuda dihukum karena penyembahan berhala mereka (Amos 2:4-5). Israel sendiri dihukum karena pelanggaran terhadap perjanjian dengan Allah, yang ditandai dengan ketidakadilan sosial ekonomi (ay. 6), penyimpangan hukum dan percabulan (ay. 7), serta penindasan terhadap orang miskin dan penyembahan berhala (ay. 8).
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar