Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. –Kisah para rasul 3:15
Baca: Kisah Para Rasul 3:15-24
Musa dengan tanduk di kepalanya? Seperti itulah ia digambarkan dalam sebuah patung mahakarya dari Michelangelo yang diselesaikan pada tahun 1515. Kedua tanduk itu ditampilkan menonjol keluar dari rambut Musa persis di atas dahinya.
Michelangelo tidaklah sendirian, karena banyak seniman zaman Renaisans dan abad pertengahan menggambarkan Musa demikian. Mengapa? Itu karena terjemahan Kitab Suci Ibrani dalam bahasa Latin pada zaman itu, yang menerangkan bagaimana wajah Musa berkilauan cahaya setelah berada dalam hadirat Allah (baca Kel. 34:29). Bahasa aslinya menggunakan sebuah kata yang berkaitan dengan “tanduk” untuk menjelaskan “sorot” cahaya yang memancar dari wajah Musa, dan Alkitab Latin Vulgata menerjemahkan hal itu secara harfiah. Musa telah “disalahartikan.”
Pernahkah Anda menyalahartikan seseorang? Setelah seorang pria yang lumpuh sejak lahir disembuhkan oleh Petrus dalam nama Yesus (Kis. 3:1-10), sang rasul mengatakan kepada saudara-saudara sebangsanya bahwa mereka telah menyalahartikan Yesus (ay. 15). “Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh,” katanya dengan penuh ketegasan, “tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati” (Kis. 3:15). Ia melanjutkan, “Dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabinabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita” (ay. 18 ). Petrus juga berkata bahwa Musa pernah berbicara tentang Kristus (ay. 22).
Oleh “karena kepercayaan dalam Nama Yesus,” hidup pria lumpuh tadi telah diubahkan (ay. 16). Saat kita berbalik kepada Kristus, Dia selalu menerima kita, tanpa memandang kesalahpahaman kita terhadap Yesus ataupun sejarah masa lalu kita. Sang Pemimpin Hidup selalu siap menuliskan lembaran yang baru bagi hidup kita!
Oleh: James Banks
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda menyalahartikan Yesus? Apa yang akan menolong Anda untuk memahami Dia lebih baik hari ini?
Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau selalu memahami dan mengasihiku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Kisah Para Rasul 3:12-25, Petrus mengkhotbahkan Injil kepada orang banyak setelah menyembuhkan seorang pengemis lumpuh. Tentang andil orang banyak itu dalam kematian Yesus, Petrus berkata: “Dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita” (ay. 18). Termasuk dalam nabi-nabi yang dimaksud adalah Daud (Mazmur 69:5,22), Yesaya (Yesaya 50:6; 53:4-11), dan Zakharia (Zakharia 12:10; 13:7).
Dalam Mazmur 22, Daud menuliskan kata-kata yang diserukan Kristus di salib (ay. 2; lihat Matius 27:46), penganiayaan-Nya (Mazmur 22:7-9; lihat Matius 27:27-31,41-44), pakaian-Nya yang dibagi-bagi (Mazmur 22:19; lihat Matius 27:35). Kata-kata Petrus dalam Kisah Para Rasul 3:17-18 mengingatkan kita pada kata-kata Yusuf kepada saudara-saudaranya: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:20). –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar