• Iman yang berani

     Iman yang Berani 

    2021-11-27


    Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia. –Kisah Para Rasul 4:12

    Setelah pesawatnya ditembak jatuh pada Perang Dunia II, Prem Pradhan (1924–1998) mengalami cedera ketika berusaha mendarat dengan menggunakan parasut. Akibatnya, kakinya pincang seumur hidup. Ia pernah menulis, “Satu kaki saya pincang. 

    Bukankah ajaib kalau Allah justru memanggil saya untuk mengabarkan Injil di pegunungan Himalaya?” Ia pun mengabarkan Injil di Nepal—meski bukan tanpa rintangan, termasuk dihukum dengan dimasukkan ke dalam “penjara maut bawah tanah,” tempat para tahanan menghadapi kondisi yang sangat sulit. Dalam kurun waktu lima belas tahun, Prem mendekam sepuluh tahun di empat belas penjara yang berbeda. Namun, kesaksiannya yang berani telah membuahkan hasil, berupa hidup banyak orang yang diubahkan bagi Kristus, termasuk para sipir penjara dan sesama tahanan, yang kemudian membawa kabar baik tentang Yesus tersebut kepada kaum sebangsanya.


    Rasul Petrus juga menghadapi perlawanan karena imannya kepada Tuhan Yesus dan karena ia dipakai Allah untuk menyembuhkan “seorang lumpuh” (Kis. 4:9 BIS). Namun, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk berbicara dengan berani tentang Kristus (ay. 8-13).


    Hari ini, sama seperti Petrus, mungkin kita juga menghadapi banyak tantangan (ay. 10-11). Namun, masih ada anggota keluarga, rekan kerja, teman sekolah atau kuliah, dan orang-orang yang kita tahu sangat perlu mendengar tentang satu-satunya Pribadi yang dapat memberi keselamatan (ay. 12), yang telah mati sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita dan dibangkitkan dari kematian sebagai bukti kuasa-Nya untuk mengampuni dosa (ay. 10). Kiranya telinga dan hati mereka terbuka untuk mendengar kabar baik tentang keselamatan dalam Yesus Kristus yang kita wartakan dengan berani dan sungguh-sungguh.


    Oleh: Arthur Jackson


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda dapat dengan berani mengabarkan tentang Yesus hari ini? Apa yang sering menghalangi Anda untuk bercerita tentang Dia kepada orang lain? Bagaimana Anda dapat menyiapkan diri lebih baik lagi untuk melakukannya?


    Bapa, terima kasih untuk karya-Mu bagiku. Tolonglah aku, dalam nama Yesus, untuk berani membagikan imanku dengan orang lain.

    Amin......

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu.


    WAWASAN

    Kata yang diterjemahkan sebagai “tidak terpelajar” di Kisah Para Rasul 4:13 merupakan kata yang unik dalam Perjanjian Baru dan hanya digunakan di ayat ini. Dalam bahasa aslinya, kata tersebut berarti “tanpa huruf, buta huruf, tanpa pembelajaran”. Para pemuka agama menganggap Petrus dan Yohanes “belum berpengalaman dalam ajaran Yahudi” (kamus Yunani). 

    Petrus dan Yohanes juga disebut sebagai “orang biasa”, yaitu mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan yang berguna dalam ranah publik. Menurut para elite agama, para rasul bukanlah siapa-siapa. Namun, apa yang mereka miliki—kekuatan dari Roh Kudus (ay. 8)—lebih dari cukup untuk mengatasi kekurangan mereka dalam hal pelatihan agama formal maupun pengalaman. Roh Kudus terus memenuhi dan menguatkan orang percaya untuk memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus hingga hari ini—bahkan kepada mereka yang menolak Dia (ay. 11). –Arthur Jackson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB