Tetapi seandainya tidak, . . . kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu. –Daniel 3:18
Esther dibesarkan di sebuah suku di Filipina yang menentang iman Kristen. Ketika sedang berjuang melawan penyakit yang mengancam nyawa, Esther menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus lewat doa bibinya. Hari ini, Esther melayani dengan memimpin kelas pendalaman Alkitab di komunitas lokalnya di tengah sejumlah ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadapnya. Ia masih melayani dengan penuh sukacita, dan berkata, “Aku tidak bisa berhenti memberi tahu orang tentang Yesus karena aku sudah mengalami sendiri kuasa, kasih, kebaikan, dan kesetiaan Allah dalam hidupku.”
Melayani Allah di tengah lingkungan yang menentang iman Kristen memang dialami oleh banyak orang saat ini. Itu pula yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, tiga pemuda Israel yang hidup dalam penawanan di Babel. Dalam kitab Daniel, kita melihat bagaimana mereka bertiga tetap menolak sujud menyembah patung emas raksasa Raja Nebukadnezar, sekalipun di bawah ancaman hukuman mati. Mereka bersaksi bahwa Allah sanggup melindungi mereka, tetapi mereka memilih untuk tetap melayani-Nya “seandainya” Dia tidak menyelamatkan mereka (Dan. 3:18). Ketika mereka dilemparkan ke dalam perapian, Allah benar-benar ikut menemani mereka dalam penderitaan mereka (ay. 25). Terkejutlah semua orang karena mereka selamat, bahkan “rambut di kepala mereka tidak hangus” ( ay. 27).
Jika kita menghadapi penderitaan atau penganiayaan karena iman, contoh-contoh orang beriman dari zaman dahulu hingga sekarang mengingatkan kita bahwa Roh Allah senantiasa menyertai kita. Dia hadir untuk menguatkan dan menopang kita ketika kita memilih taat kepada-Nya, bahkan “seandainya” keadaan yang terjadi berbeda dari yang kita harapkan.
Oleh: Lisa M. Samra
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda menunjukkan kesetiaan Anda mengikut Allah, meskipun banyak mendapat pertentangan? Sebaliknya, bagaimana Allah menunjukkan diri-Nya tetap setia kepada Anda?
Ya Allah, terima kasih karena Engkau begitu mengasihiku. Tolonglah aku agar tetap mengikut-Mu dengan penuh sukacita, sekalipun banyak yang menentangnya.
Amin......
Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu
WAWASAN
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Daniel 3:12) tidak asing dengan yang namanya kesulitan. Mereka diambil paksa dari rumah mereka di Yehuda dan digiring ke pembuangan. Mereka juga mungkin menyaksikan anggota keluarga mereka disiksa dan dibunuh. Kemungkinan besar mereka sendiri pernah disiksa, dan sekarang mereka tinggal di tengah budaya yang menentang satu-satunya Allah yang sejati. Namun semua kesukaran ini justru memperkuat iman mereka. Ketika mereka menentang raja dengan sopan (ay. 16-18), Nebukadnezar tersinggung dan amarahnya pun berkobar. Namun, ketiga pemuda ini tetap teguh iman dan hanya menyembah Allah. –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Tetap beriman meski ditentangTumbur Siahaan
November 28, 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar