• Pahlawan yang gagah berani


    Pahlawan yang Gagah Berani

    Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani. –Hakim-Hakim 6:12

    Diet Eman adalah seorang pemudi biasa yang pemalu asal Belanda. Ia sedang menikmati pekerjaan dan waktunya bersama keluarga serta teman-temannya ketika pasukan Jerman menyerbu negaranya pada tahun 1940. Di kemudian hari, Diet menulis, “Ketika bahaya sudah di depan mata, sebenarnya aku terdorong untuk bertindak seperti burung unta yang menyembunyikan kepalanya di dalam pasir.” Meski demikian, Diet merasa Allah memanggilnya untuk melawan penindasan Jerman, termasuk mempertaruhkan nyawanya dengan mencarikan tempat-tempat persembunyian bagi orang-orang Yahudi dan kalangan lain yang diburu oleh Nazi. Wanita muda yang sederhana ini menjelma menjadi pahlawan yang gagah berani bagi Allah.

    Dalam Alkitab kita menemukan banyak kisah, seperti kisah Diet, tentang Allah yang memakai orang-orang yang kelihatannya tidak masuk hitungan untuk melayani Dia. Sebagai contoh, ketika malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Gideon, ia berseru, “Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” (Hak. 6:12). Namun, Gideon sama sekali tidak tampak gagah apalagi berani. Ia mengirik gandum dengan sembunyi-sembunyi agar tidak terlihat oleh orang Midian yang menduduki Israel pada masa itu (ay. 1-6,11). Gideon berasal dari kaum terkecil dalam suku Manasye, dan ia juga yang “paling muda” di dalam keluarganya (ay. 15). Ia merasa tidak layak memenuhi panggilan Allah, bahkan sampai meminta beberapa tanda. Namun, Allah tetap memakainya untuk mengalahkan orang-orang Midian yang kejam (lihat hak. 7)

    Allah menyebut Gideon “gagah berani.” Sama seperti Allah menyertai dan memperlengkapi Gideon, demikian pula Dia menyertai kita, “anak-anak [Allah] yang kekasih” (Ef. 5:1). Dia menyediakan semua yang kita butuhkan untuk hidup mengikut dan melayani Dia, dalam perkara kecil maupun besar.

    Oleh: Alyson Kieda

    Renungkan dan Doakan

    Siapa saja tokoh Alkitab lain yang dipakai Allah melakukan perkara luar biasa, meskipun memiliki kelemahan? Bagaimana Allah telah menarik Anda dari zona nyaman untuk melayani-Nya?

    Allahku, aku bersyukur Engkau tidak melihatku seperti pandanganku sendiri. Tolonglah aku melihat diriku sebagai anak yang Kaukasihi, mampu melakukan perkara kecil maupun besar untuk melayani-Mu.

    Amin.....

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu

    WAWASAN

    Hakim-Hakim 6 mengikuti pola yang sering terlihat dalam kitab tersebut—kejahatan Israel mengakibatkan penindasan, lalu Israel berseru kepada Allah, dan Allah merespons dengan membebaskan mereka. Namun, berbeda dari versi-versi sebelumnya “pola” ini, Hakim-Hakim 6 menunjukkan bahwa kejahatan dan penderitaan di Israel menjadi semakin parah. Dalam Hakim-Hakim 4, setelah bangsa Israel berseru meminta tolong kepada Allah, Debora segera bertindak. Namun, di pasal 6, setelah penjelasan panjang mengenai penindasan orang Midian (ay. 2-6), Allah merespons seruan permintaan tolong Israel dengan pertama-tama menegur mereka (ay. 7-10).

    Gideon muncul sebagai hakim yang enggan. Kisahnya mirip dengan pengutusan Musa. Gideon dan Musa sama-sama tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk bertindak sebagai utusan Allah, tetapi Allah tetap memerintahkan dan mengutus mereka (Keluaran 3:10; Hakim-Hakim 6:14). Keduanya diberi tanda-tanda tentang kehadiran Allah dan janji bahwa Allah beserta mereka (Keluaran 3:12; 4:1-9; Hakim-Hakim 6:16-23). –Monica

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    on YouTube
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB