• Labrador Pengingat Kasih

     Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi. –Mazmur 143:8


    Pada tahun 2019, Cap Dashwood dan pendampingnya yang manis, seekor anjing labrador hitam bernama Chaela, berhasil melakukan sesuatu yang luar biasa: mereka mencapai puncak gunung setiap hari selama 365 hari berturut-turut.

    Kisah hidup Dashwood sangat mengharukan. Ia meninggalkan rumah di usia enam belas tahun karena bermasalah dengan keluarganya. Namun, luka masa lalu itu menuntunnya menemukan pemulihan di tempat lain. Ia menjelaskan, “Terkadang ketika kita dikecewakan oleh manusia, kita memilih untuk beralih ke hal lain.” Bagi Dashwood, pendakian gunung dan kasih tanpa syarat dari anjing labrador hitamnya menjadi bagian besar dari “hal lain” tersebut.

    Bagi sebagian dari kita, seperti juga saya, salah satu alasan kuat mengapa kita mencintai hewan-hewan peliharaan kita adalah karena mereka mencurahi kita kasih yang manis dan tak bersyarat—suatu kasih yang langka. Namun, saya berpikir bahwa kasih yang diberikan hewan-hewan tersebut sesungguhnya mengacu kepada realitas yang jauh lebih agung dan mendalam, yang lebih nyata daripada kegagalan orang lain yang menyakitkan kita. Realitas itu adalah kasih tak tergoyahkan dan tak terbatas dari Allah yang menopang alam semesta ini.

    Dalam Mazmur 143, seperti juga diungkapkan dalam banyak doanya yang lain, hanya keyakinan Daud kepada “kasih setia” Allah yang tak terguncangkan (ay. 12) yang menjaganya tetap berharap di saat ia merasa ditinggalkan sendirian. Perjalanan seumur hidup bersama Allah telah memberi Daud kekuatan untuk percaya bahwa Allah memperdengarkan kasih setia-Nya setiap pagi (ay. 8).

    Pengharapan itu cukup bagi Daud untuk kembali percaya dan membiarkan Allah memberitahukan jalan yang harus ditempuhnya (ay. 8).

    Oleh: Monica La Rose

    Renungkan dan Doakan 

    Apa saja tanda kasih tak berkesudahan dari Allah yang Anda temukan di sekitar Anda? Bagaimana Anda telah memperoleh kembali harapan dan keberanian melalui kasih Allah yang dipancarkan orang lain, atau bahkan hewan peliharaan Anda?

    Allah yang penuh kasih, terima kasih karena Engkau menunjukkan kepadaku bagaimana aku dapat kembali mengalami kasih dan sukacita. Mampukanlah aku meneruskan harapan itu bagi sesamaku.

    Amin.....

    Selamat pagi, selamat beraktifitas, tetap semangat, Gbu

     

    WAWASAN

    Tradisi gereja mengelompokkan Mazmur 143 sebagai salah satu dari tujuh mazmur pengakuan dosa. Di dalamnya penulis mengekspresikan duka dan pertobatan atas dosa. Namun, hanya ayat 2 yang cocok dengan deskripsi tersebut. Inti puisi ini adalah permintaan putus asa Daud agar ia diselamatkan. Ayat 3-4 menggambarkan masalah yang dihadapinya: ia tengah bersembunyi dari musuhnya—kemungkinan besar anaknya sendiri, Absalom. Ayat-ayat lain ditujukan langsung kepada Allah, untuk memohon pertolongan kepada-Nya, memuji kebenaran-Nya, dan mengingat pertolongan-Nya di masa-masa sulit sebelumnya. Aspek pengakuan dosa di ayat kedua dapat menjadi contoh bagi kita saat memohon kepada Allah untuk melepaskan kita dari bahaya. Penyelamatan terbesar yang kita butuhkan adalah dari dosa kita sendiri. –Tim Gustafson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

     

     

     

     

  • You might also like

    1 komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Kepanikan di dalam Gua 2025-07-09

Janganlah padamkan Roh. –1 Tesalonika 5:19 Baca: 1 Tesalonika 5:16-24 Tiga remaja laki-laki yang sangat bersemangat berkeliaran dalam sistem...

Halaman FB