• Kamu Orang Apa?

    Kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. –Galatia 3:26


    Ketika saya masuk ke toko es krim bersama anak balita saya yang berdarah campuran, penjaga di balik konter menatap saya sekilas lalu memandangi anak saya. Ia lalu bertanya, “Kamu orang apa?”


    Pertanyaan dan nadanya yang kasar memunculkan kembali rasa marah dan sakit hati yang sering saya alami saat bertumbuh dewasa sebagai keturunan Meksiko-Amerika yang berpenampilan tidak sesuai dengan stereotip pada umumnya. Saya menarik Xavier lebih dekat, lalu menoleh kepada suami saya yang berkulit hitam. Dengan mata menyipit, pegawai toko itu menyiapkan pesanan kami tanpa mengatakan apa-apa lagi.


    Dalam hati saya mendoakan orang itu sementara anak saya menyebutkan rasa-rasa es krim yang ingin dicobanya. Setelah memohon pengampunan atas kepahitan yang saya rasakan, saya meminta Allah memberi saya kerelaan untuk mengampuni. Dengan warna kulit yang terang tetapi tidak putih, bertahun-tahun saya menjadi target sorot mata serupa yang disusul dengan pertanyaan yang sama. Saya bergumul dengan perasaan tidak aman dan tidak berharga, sampai saya mulai belajar menerima identitas saya sebagai anak Allah yang dikasihi-Nya.


    Rasul Paulus menyatakan orang percaya di dalam Yesus adalah “anak-anak Allah karena iman”, berbeda-beda tetapi sama-sama berharga. Kita saling terhubung dan memang dirancang untuk bekerja sama (Gal. 3:26-29). Ketika Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus kita, kita menjadi keluarga melalui darah-Nya yang tercurah di kayu salib untuk pengampunan dosa kita (4:4-7). Sebagai makhluk yang diciptakan menurut gambar Allah, nilai diri kita tidak dapat ditentukan oleh pendapat, tuntutan, atau pandangan orang lain.


    Kita ini apa? Kita adalah anak-anak Allah.


    Oleh: Xochitl Dixon


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda meragukan nilai diri Anda, karena pendapat, tuntutan, atau pandangan orang lain? Bagaimana kesadaran bahwa semua anak Allah dicipta menurut gambar-Nya dapat membantu Anda mengasihi mereka yang berbeda dari Anda?


    Allah Bapa, tolong aku melihat diriku dan orang lain melalui mata-Mu, serta mengasihi orang yang berbeda dariku dengan kasih-Mu.

    Amin.....

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu


    WAWASAN

    Paulus tidaklah menghapuskan perbedaan etnik, ekonomi, atau jenis kelamin di dalam gereja (Galatia 3:28). Sebaliknya, saat membicarakan keselamatan, sang rasul mengatakan bahwa Allah memperlakukan semua orang setara: Semua orang telah berdosa, “seluruh umat manusia berada di bawah kekuasaan dosa” (3:22 BIS; lihat Roma 3:23). Semua orang perlu bertobat (Kisah Para Rasul 2:38; 3:19). Kita semua diselamatkan dengan cara yang sama, yakni oleh kasih karunia melalui iman (Efesus 2:8-9). “Sebab [kita] semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Galatia 3:26). Di dalam Yesus, Allah menerima kita tanpa membeda-bedakan (1 Korintus 12:13; Kolose 3:11). Kita masuk dalam keluarga Allah dengan “dilahirkan kembali” (Yohanes 3:3; 1 Petrus 1:3,23), dan Paulus menggunakan konsep adopsi untuk menggambarkan kedudukan kita di dalam keluarga agar kita dapat menyatakan status kita dan menikmati hak istimewa sebagai anak-anak-Nya. “Kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah (Galatia 4:7). Kita adalah “ahli waris, . . . bersama-sama dengan Kristus” (Roma 8:17). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB