Meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh, aku bersama-sama dengan kamu. –Kolose 2:5
Ketika virus corona menyebar ke seluruh dunia, para ahli kesehatan menyarankan agar kita menjaga jarak untuk memperlambat penyebaran. Banyak negara meminta warganya melakukan isolasi mandiri atau mengungsi ke tempat isolasi yang aman. Para karyawan diharuskan bekerja dari rumah sebisa mungkin, sementara yang lain bergumul dengan masalah finansial karena kehilangan pekerjaan. Seperti banyak orang lain, saya beribadah dan melakukan pertemuan kelompok kecil melalui platform digital. Sebagai warga dunia, kita mempraktikkan bentuk-bentuk kebersamaan yang baru, meski tidak bertemu secara fisik.
Bukan hanya internet yang memungkinkan kita mempertahankan rasa kebersamaan itu. Kita terhubung satu sama lain sebagai anggota tubuh Kristus oleh Roh Kudus. Paulus mengungkapkan gagasan ini berabad-abad lalu dalam suratnya kepada jemaat di Kolose. Meskipun tidak secara pribadi merintis gereja mereka, Paulus sangat peduli kepada mereka dan iman mereka. Dan meskipun Paulus tidak dapat bersama-sama dengan mereka secara fisik, ia mengingatkan mereka bahwa ia “dalam roh . . . bersama-sama dengan [mereka]” (Kol. 2:5).
Kita tidak dapat selalu bersama orang yang kita kasihi, karena alasan keuangan, kesehatan, atau alasan lainnya, tetapi teknologi dapat membantu menjembatani masalah tersebut. Namun, segala bentuk koneksi virtual tidak ada artinya jika dibandingkan dengan “kebersamaan” yang dapat kita alami sebagai sesama anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:27). Pada saat-saat seperti itu, seperti Paulus, kita dapat bersukacita dalam keteguhan iman satu sama lain. Melalui doa, kita juga saling mendorong agar kita sepenuhnya “mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus” (Kol. 2:2).
Oleh: Kirsten Holmberg
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda merasakan kebersamaan dengan anggota tubuh Kristus lainnya? Siapa yang membutuhkan dorongan lewat doa Anda hari ini?
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah menyertaiku, ketika tidak seorang pun dapat hadir mendampingiku. Terima kasih atas relasi dengan sesama yang Engkau karuniakan kepadaku melalui Roh Kudus.
Amin.....
Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu
WAWASAN
Pentingnya hubungan Paulus dengan orang-orang percaya di Kolose tampak pada pilihan kata-katanya: “Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia” (Kolose 2:1). Perkataan “betapa beratnya perjuangan yang kulakukan” adalah terjemahan dari hÄ“lÃkos, “yang besar” (lihat juga Yakobus 3:5), dan agṓn, suatu tempat orang berkumpul “memeriahkan permainan untuk menghormati dewa-dewi” Secara kiasan, agṓn mengacu pada perlombaan, pertarungan, dan balapan yang dilakukan di sana. Paulus menggunakan kata tersebut dalam 2 Timotius 4:7, dan diterjemahkan sebagai “pertandingan”: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik.” Meski sang rasul sedang di penjara (atau menjadi tahanan rumah), hal itu tidak menyurutkan perhatiannya terhadap kesejahteraan rohani jemaat Kolose. Ia terus mendoakan mereka (Kolose 1:3,9), dan pengajarannya dimaksudkan untuk membantu mereka berperang melawan kuasa roh-roh jahat yang mengintai di antara mereka dan ingin membuat mereka berpaling dari supremasi Kristus (2:8-23). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar