Menggambarkan Kitab Suci
2021-12-09
Kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian, puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. –Mazmur 78:4
Baca: Mazmur 78:1-8
Ubin keramik biru-putih bermotif yang sering ditemukan di rumah-rumah di Belanda, awalnya dibuat di Delft. Ubin ini berlukiskan pemandangan khas Belanda: alam yang indah, kincir angin, dan orang-orang yang bekerja serta bermain.
Pada abad kesembilan belas, dalam bukunya A Christmas Carol, Charles Dickens menulis bagaimana ubin ini digunakan untuk menggambarkan kisah Alkitab. Ia menggambarkan sebuah perapian tua buatan seorang Belanda yang dilapisi ubin kuno dari Delft ini: “Ada ubin bergambar Kain dan Habel, putri Firaun; Ratu Syeba, . . . [dan] para rasul yang berangkat berlayar.” Banyak rumah tangga menggunakan ubin ini sebagai alat mengajar saat keluarga berkumpul mengitari perapian yang hangat dan mendengarkan cerita-cerita Alkitab. Mereka belajar tentang karakter Allah—keadilan, kasih sayang, dan belas kasih-Nya.
Kebenaran Alkitab masih relevan hingga kini. Mazmur 78 mendorong kita untuk mengajarkan “teka-teki dari zaman purbakala [yang] telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami” (ay. 2-3). Selanjutnya kita diperintahkan untuk “[menceritakan] kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya . . . supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka” (ay. 4,6).
Dengan pertolongan Allah, kita dapat menemukan cara-cara kreatif dan efektif untuk menggambarkan kebenaran Alkitab kepada setiap generasi sambil berusaha memberikan penghormatan dan pujian yang layak kepada-Nya.
Oleh: Cindy Hess Kasper
Renungkan dan Doakan
Cara apa yang menurut Anda efektif untuk menggambarkan kebenaran Alkitab kepada orang yang baru membacanya? Siapa saja yang perlu mengetahui tentang "perbuatan-perbuatan ajaib" yang telah dilakukan Allah?
Allah terkasih, tunjukkanlah cara-cara aku dapat menggambarkan apa yang telah kupelajari dari Alkitab, agar orang lain dapat mengetahui keajaiban-Mu.
Amin....
Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu
WAWASAN
Ayat-ayat pembuka Mazmur 78 menandakan mazmur tersebut adalah nyanyian hikmat. Pemazmur mengajak kita mendengarkan pengajarannya yang mengandung hikmat, yang digambarkan sebagai “teka-teki dari zaman purbakala” (ay. 2), namun yang telah “[di]dengar dan [di]ketahui” (ay. 3) oleh karena wahyu Allah dan diteruskan nenek moyang kepada keturunan mereka.
Secara utuh Mazmur tersebut mendorong pendengarnya untuk setia meneruskan hikmat, menceritakan kisah Israel (ay. 5-7) sebagai “amsal” (ay. 2) yang berlaku untuk semua. Setiap generasi bertanggung jawab meneruskan kisah pewahyuan Allah dan tindakan penebusan yang luar biasa, juga tentang nenek moyang mereka yang gagal beriman dan mengikuti Allah dengan setia (ay. 8). Melalui kisah Israel, umat Allah dapat bertumbuh dalam hikmat dan kepercayaan dan “supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, . . . menceritakannya kepada anak-anak mereka” (ay. 6), agar mereka juga “menaruh kepercayaan kepada Allah” (ay. 7). –Monica La Rose
Anda bisa dampak yang lebih berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar