• Manjakan Diri atau Mencari Damai?

    Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. –Yohanes 16:33



    “MANJAKAN DIRIMU”. Begitulah bunyi iklan bak mandi air panas yang mencuri perhatian dan membuat saya berpikir. Belakangan ini saya dan istri sedang membicarakan keinginan kami memasang bak air panas . . . suatu saat nanti. Pasti asyik! Kecuali sesudah itu kami harus membersihkannya. Belum lagi tagihan listriknya. Dan . . . tahu-tahu sesuatu yang tadinya terkesan sebagai ide yang baik mulai terdengar mengerikan.


    Ajakan untuk “memanjakan diri” sangat menarik, karena menjanjikan sesuatu yang kita inginkan: Kelegaan. Kenyamanan. Perasaan aman. Pelarian. Semua itu sangat menggoda dan memikat. Memang tidak salah merawat diri dengan beristirahat atau berlibur ke tempat indah. Namun, ada perbedaan antara melarikan diri dari kesukaran hidup dan mempercayai Allah di tengah segala kesukaran itu.


    Dalam Yohanes 16, Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa babak berikutnya dalam hidup mereka akan menguji iman. “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,” Yesus menyimpulkan. Kemudian Dia menambahkan janji ini, “Tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (ay. 33). Yesus tidak ingin murid-murid-Nya menyerah dalam keputusasaan. Sebaliknya, Dia mengundang mereka mempercayai Dia, dan mengetahui kelepasan yang Dia sediakan: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu,” kata-Nya, “supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (ay. 33).


    Yesus tidak menjanjikan kehidupan yang bebas dari masalah dan derita. Namun, Dia memang berjanji, apabila kita percaya dan bersandar kepada-Nya, kita akan mengalami damai sejahtera yang lebih dalam dan lebih memuaskan daripada pelarian apa pun yang dunia tawarkan.


    Oleh: Adam R. Holz


    Renungkan dan Doakan

    Apa saja ajakan “memanjakan diri” atau “pelarian” yang ditawarkan dunia di sekitar Anda? Menurut Anda, sejauh mana janji-janji dalam ajakan itu akan terpenuhi?


    Bapa, tolong aku untuk mempercayai-Mu, supaya aku boleh mendapat damai sejahtera dan kelegaan di dalam-Mu.

    Amin.....

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu


    WAWASAN

    Setelah tiga tahun mengikuti Guru mereka, menyaksikan mukjizat-mukjizat yang Dia lakukan, dan berharap melihat Dia menggulingkan kekuasaan Romawi, murid-murid-Nya menjadi bingung ketika Yesus menyatakan Dia akan pergi (Yohanes 16:5-7). Bukan itu saja. Yesus juga berkata bahwa ketika Dia pergi, mereka akan mengalami berbagai kesukaran (ay. 1-4, 16-18). Yesus merasakan kekhawatiran mereka, dan memberi isyarat bahwa mereka akan segera memahami rencana Allah untuk mengalahkan kuasa musuh-Nya yang menindas dunia (ay. 33). Setelah Dia bangkit dari kematian dan mengutus Roh-Nya, barulah mereka mengerti tentang kebaikan Allah yang rela berkorban demi mereka. Yesus membongkar kebohongan Iblis yang menuduh orang percaya (ay. 11), mengatasi dosa terburuk kita dengan kasih-Nya, dan mengalahkan maut dengan menunjukkan kuasa-Nya atas kubur. –Mart DeHaan


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Doa Keputusasaan 2025-07-08

Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” –Yohanes 11:23 Baca: Yohanes 11:1-7, 17-25 Pada tahun 2011, Karey Packard dan putrinya se...

Halaman FB