Allah mendengarkan di sorga doa dan permohonan mereka. –1 Raja-raja 8:45
Baca: 1 Raja-raja 8:37-45
Hingga usia delapan belas bulan, Maison belum pernah mendengar suara ibunya. Dokter memasangkan alat bantu dengarnya yang pertama, lalu ibunya, Lauryn, bertanya, “Kamu bisa mendengar suara Ibu, Nak?” Mata Maison berbinar-binar. “Hai, Sayang!” sapa Lauryn. Maison tersenyum dan mengoceh pelan. Sambil menangis, Lauryn tahu ia tengah menyaksikan suatu mukjizat. Ia melahirkan Maison secara prematur setelah tertembak tiga kali dalam perampokan bersenjata di rumahnya. Terlahir dengan berat hanya setengah kg, Maison dirawat secara intensif selama 158 hari dan sangat kecil kemungkinannya bertahan hidup, apalagi dapat mendengar.
Kisah yang sangat menyentuh itu mengingatkan saya pada Allah yang mendengar kita. Raja Salomo berdoa sungguh-sungguh agar Allah menyendengkan telinga-Nya, khususnya pada masa-masa sulit. Ketika “tidak ada hujan” (1 Raj. 8:35), terjadi “kelaparan [dan] penyakit sampar,” malapetaka atau sakit penyakit (ay. 37), perang (ay. 44), bahkan dosa, kiranya Allah “mendengarkan di sorga doa dan permohonan mereka,” Salomo berdoa, dan “memberikan keadilan kepada mereka” (ay. 45).
Dalam kebaikan-Nya, Allah merespons dengan janji yang masih menggetarkan hati kita. “Dan umatku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka” (2 Taw. 7:14). Surga mungkin terasa jauh. Namun, Yesus menyertai semua yang percaya kepada-Nya. Allah mendengar doa-doa kita, dan Dia menjawabnya.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Situasi sulit apa yang dapat Anda doakan hari ini, dengan mempercayai bahwa Allah mendengarnya di surga? Apakah pertolongan Allah yang dapat Anda syukuri, karena Dia telah menjawab doa Anda?
Bapa Surgawi, terima kasih, karena ketika aku berada dalam kesulitan dan pergumulan terberatku, Engkau mendengar seruan yang kupanjatkan dengan sungguh-sungguh.
Amin.....
Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu
WAWASAN
Kita perlu memperhatikan tingkat-tingkat konteks mengenai bait Salomo dalam Kitab 1 Raja-Raja. Konteks luasnya adalah catatan tentang penahbisan bait suci (7:51–9:9). Konteks lebih sempitnya adalah pidato Salomo (8:12-61). Bagian terakhir adalah doa dan permohonan dalam penahbisan (ay. 22-53), ketika Salomo menyebutkan kembali keadaan-keadaan dalam perjanjian Allah dengan umat-Nya yang menjamin Dia akan bertindak demi mereka. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar