• Sketsa Pengampunan

    Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. –Mazmur 103:12


    Baca: Mazmur 103:7-13



    Etch a Sketch adalah mainan berbentuk kotak kecil warna merah yang ajaib. Waktu kecil, saya bisa berjam-jam memainkannya. Kalau salah satu tombolnya diputar, saya bisa membuat garis horisontal pada layarnya. Putar tombol lainnya dan simsalabim—garis vertikal pun muncul. Kalau kedua tombolnya diputar bersamaan, saya bisa membuat garis diagonal, lingkaran, dan pola-pola lain. Namun, yang paling ajaib adalah waktu saya membalikkan mainan itu, menggoyangnya sedikit, lalu menghadapkannya ke atas lagi. Layarnya kembali kosong, sehingga saya bisa membuat gambar baru.


    Cara Allah mengampuni kita mirip dengan Etch a Sketch. Allah menghapus dosa-dosa kita, sehingga kita kembali bersih di hadapan-Nya. Walaupun kita masih mengingat kesalahan yang pernah kita perbuat, Allah memilih untuk mengampuni dan tidak lagi mengingatnya. Dia menghapus semua dosa kita dan tidak mengingatnya lagi. Ia tidak membalas kita setimpal dengan dosa dan kesalahan kita (Mzm. 103:10), melainkan memberikan kasih karunia-Nya melalui pengampunan. Saat meminta pengampunan Allah, kita dibersihkan dan terbentang kehidupan baru di hadapan kita. Kita terbebas dari rasa bersalah dan malu karena anugerah-Nya yang luar biasa bagi kita.


    Pemazmur mengingatkan kita bahwa dosa kita telah dijauhkan-Nya dari kita sejauh timur dari barat (ay. 12). Tak terbayangkan jauhnya! Dalam pandangan Allah, dosa kita tidak lagi melekat pada kita seperti cap atau noda yang membekas. Itulah alasan untuk bersukacita dan bersyukur kepada Allah atas kasih karunia dan kemurahan-Nya yang ajaib.


    Oleh: Katara Patton


    Renungkan dan Doakan

    Menurut Anda, mengapa Allah tidak membalas kita setimpal dengan perbuatan kita? Bagaimana Anda berterima kasih kepada Allah, karena telah menjauhkan segala dosa Anda?


    Allah Mahakasih, terima kasih untuk pengampunan-Mu. Ingatkan aku bahwa Engkau tidak lagi mengingat semua pelanggaranku.

    Amin....

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu



    WAWASAN

    Jilid IV dari Mazmur (Mazmur 90–106) merupakan yang terpendek dari lima jilid Mazmur Ibrani. Fokus utama dari Jilid I–III adalah pengalaman Daud yang disampaikan melalui nyanyian dan doa (walaupun pemazmur lain seperti Bani Korah dan Asaf juga muncul). Meski demikian, fokusnya tetap pada Daud dengan segala keberhasilan dan kegagalan yang mewarnai perjalanan imannya. Jilid IV terutama menanggapi kegagalan pemerintahan dan garis keturunan Daud, dengan menekankan kembali bahwa Allah itulah satu-satunya Raja sejati yang dibutuhkan Israel. Oleh karena itu, doa-doa dan pujian dalam Jilid ini ditujukan pada kesetiaan dan kebaikan Allah, serta pengharapan yang dapat dimiliki Israel oleh karena siapa Allah itu sendiri. Jilid V (Mazmur 107–150) memanggil umat Allah untuk setia, kemudian ditutup dengan serangkaian nyanyian haleluya (“pujian”) dalam Mazmur 146–150. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Doa Keputusasaan 2025-07-08

Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” –Yohanes 11:23 Baca: Yohanes 11:1-7, 17-25 Pada tahun 2011, Karey Packard dan putrinya se...

Halaman FB