Dia ingat, bahwa kita ini debu. –Mazmur 103:14
Baca: Mazmur 103:13-19
Pada pertemuan tim pelayanan mingguan, Warren berkata ia “merasa seperti debu.” Saya rasa itulah caranya mengungkapkan tantangan fisik akibat bertambahnya usia dan menurunnya kesehatan. Bagi Warren dan istrinya yang berusia di penghujung 60-an, tahun 2020 penuh dengan jadwal kunjungan ke dokter, tindakan operasi, dan mengatur ulang rumah agar dapat mengakomodasi perawatan di rumah. Perubahan kehidupan menuju masa senja itu sangat mereka rasakan.
Kita tidak perlu hidup terlalu lama untuk merasakan betapa kurang, tidak sempurna, dan lemahnya diri kita—secara fisik, pikiran, emosi, dan rohani. Allah Anak, Yesus Kristus, masuk ke dalam dunia yang berdosa ini dan mempedulikan mereka yang mengalami kekurangan dalam hidup mereka sebagai manusia (Mzm. 103:13). Lebih jauh lagi, Daud menulis, “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu” (ay. 14). Kata debu membawa kita kembali ke Kitab Kejadian: “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kej. 2:7).
Apakah Anda merasa seperti debu akhir-akhir ini? Itulah kenyataan hidup manusia di dunia. Namun, ingatlah, saat kita merasa paling rapuh, kita tidak dibiarkan sendirian. Allah kita yang penuh belas kasihan “tahu” dan “ingat”. Dia menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyediakan pengampunan bagi manusia fana seperti Anda dan saya. Apa pun yang kita hadapi dalam kehidupan ini, biarlah kita percaya hanya kepada-Nya.
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Situasi seperti apa yang membuat Anda menyadari keterbatasan sebagai manusia? Bagaimana Anda melihat tangan Allah bekerja di tengah kelemahan Anda?
Ya Bapa, meskipun aku menyadari keterbatasanku dalam banyak hal—diriku yang kecil bagaikan setitik debu—tolonglah aku agar tetap kuat dalam iman dan terus mempercayai-Mu.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Kata kunci dalam Mazmur 103:13-19 adalah sayang (racham dalam bahasa Ibrani). Allah digambarkan sebagai Bapa yang sayang kepada anak-anak-Nya (ay. 13). Gambaran itu mencerminkan gambaran Allah mengenai diri-Nya sendiri dalam Keluaran 34, ketika Dia menyingkapkan kemuliaan-Nya kepada Musa dan berseru, “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman” (ay. 6-7). Penyayang adalah kata sifat pertama yang dipakai Allah untuk menggambarkan diri-Nya ketika Dia mengizinkan Musa untuk melihat-Nya dengan cara yang belum pernah dilihat orang lain sebelumnya. Sifat itu juga menjadi salah satu ciri khas hubungan-Nya dengan kita. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar