Curahkanlah isi hatimu kepada-Nya, sebab Dialah tempat kita berlindung. –Mazmur 62:9 (BIS)
Baca: Mazmur 62:2-9
Anne, karakter utama dalam novel Anne of Green Gables, ingin sekali memiliki keluarga. Sebagai yatim piatu, ia tak lagi berharap akan menemukan tempat yang akan menjadi rumahnya. Namun, kemudian seorang lelaki tua bernama Matthew Cuthbert dan adiknya Marilla bersedia menerima Anne di rumah mereka. Dalam perjalanan ke rumah mereka, Anne meminta maaf karena terlalu banyak bicara. Akan tetapi, Matthew yang pendiam berkata, “Kamu boleh bicara sesukamu, aku tidak keberatan.” Anne senang sekali mendengarnya. Ia sempat merasa tidak seorang pun menginginkannya, apalagi mendengarkan ia bicara. Sesampainya di rumah, ia kecewa ketika anak-anak Matthew dan Marilla yang lain mengira mereka mendapatkan anak laki-laki untuk membantu di kebun. Anne takut sekali akan dipulangkan ke panti, tetapi kemudian kerinduan Anne untuk memiliki rumah yang penuh kehangatan terpenuhi ketika ia diterima sebagai bagian dari keluarga Cuthbert.
Kita semua pernah merasa tidak diinginkan atau merasa sendiri. Namun, ketika kita menjadi bagian dari keluarga Allah melalui keselamatan dalam Yesus Kristus, Dia menjadi tempat perlindungan yang aman bagi kita (Mzm. 62:3). Dia senang menerima kita dan mengundang kita untuk berbicara dengan-Nya mengenai apa saja: kekhawatiran, cobaan, kesengsaraan, dan harapan kita. Pemazmur berkata bahwa kita bisa dengan tenang “menantikan Allah” dan mencurahkan “isi hati [kita] kepada-Nya” (ay. 6,9 BIS).
Jangan ragu. Berbicaralah kepada Allah tentang apa saja. Dia tidak akan keberatan. Dia senang mendengar curahan hati kita. Di dalam Dia, Anda menemukan tempat yang dapat Anda sebut rumah.
Oleh: Anne Cetas
Renungkan dan Doakan
Situasi apa saja yang pernah mendorong Anda menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan? Apa saja yang ingin Anda bicarakan dengan-Nya saat ini?
Allahku, tolonglah aku untuk tidak menahan diri, saat mengungkapkan isi hatiku kepada-Mu. Terima kasih karena Engkau bersedia mendengarkanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Daud menggunakan empat istilah yang berbeda dalam Mazmur 62 untuk menggambarkan kuasa perlindungan Allah: gunung batu, keselamatan, kota benteng, dan tempat perlindungan. Semua istilah ini menggambarkan konsep pertahanan dan pembebasan, tetapi arti spesifik dari masing-masing istilah tersebut membentuk gambaran yang lebih utuh. Arti utama dari kata Ibrani tsur, yang diterjemahkan sebagai “gunung batu,” adalah sebuah tembok atau tebing berbatu yang sulit ditembus. Kata yang diterjemahkan sebagai “keselamatan” adalah yeshuah. Yesus (IÄ“sous dalam bahasa Yunani, Yeshua dalam bahasa Ibrani) berarti “Tuhan adalah keselamatan” (lihat Matius 1:21). Kata yeshuah paling sering diterjemahkan sebagai “keselamatan,” tetapi juga dapat diterjemahkan sebagai “pembebasan,” sehingga Allah itulah yang membebaskan kita dari ancaman, yang dialami pemazmur dalam bentuk fisik dan rohani. “Kota benteng” merupakan terjemahan dari kata misgav dan merujuk kepada tempat peristirahatan; Allah menawarkan tempat yang aman bagi kita, ketika masalah mengancam. Terakhir, machseh diterjemahkan sebagai “tempat perlindungan”, dan mengacu kepada tempat kita menaruh pengharapan serta kepercayaan. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar