• Tanpa Kasih, Tiada yang Berguna

    Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku . . . tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. –1 Korintus 13:3


    Baca: 1 Korintus 13:1-7


    Suatu hari, saya mengeluarkan bagian-bagian meja yang saya pesan khusus dari dalam kotaknya, lalu meletakkannya satu demi satu di depan saya. Namun, saya menyadari ada yang kurang. Permukaan meja yang indah dan bagian-bagian lainnya sudah lengkap, tetapi kaki mejanya kurang satu. Tanpa seluruh kakinya, saya tidak akan bisa merakitnya, dan meja tersebut menjadi tidak berguna.


    Bukan hanya meja yang menjadi tidak berguna jika kehilangan satu bagiannya yang penting. Di surat 1 Korintus, Rasul Paulus mengingatkan pembacanya bahwa mereka kekurangan satu komponen yang sangat penting. Orang percaya di sana memiliki banyak karunia rohani tetapi tidak memiliki kasih.


    Dengan gaya bahasa hiperbola untuk menegaskan maksudnya, Paulus menulis bahwa sekalipun mereka memiliki seluruh pengetahuan, sekalipun mereka membagi-bagikan segala sesuatu yang mereka miliki, dan sekalipun mereka rela menderita sengsara, tanpa kasih sebagai dasar yang terpenting, perbuatan mereka sedikit pun tidak ada gunanya (1 Kor. 13:1-3). Untuk mendorong mereka agar selalu mendasari setiap tindakan mereka pada kasih, Paulus menggambarkan keindahan kasih yang selalu siap melindungi, percaya, penuh pengharapan, dan tekun bertahan (ay. 4-7).


    Saat menggunakan karunia-karunia rohani yang kita miliki, baik untuk mengajar, menguatkan, ataupun melayani saudara-saudari seiman, ingatlah bahwa rancangan Allah selalu membutuhkan kasih. Tanpa kasih, seperti meja yang kehilangan salah satu kakinya, kita tidak akan dapat memenuhi tujuan sesungguhnya dari rancangan tersebut.


    Oleh: Lisa M. Samra


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda mengalami ketiadaan kasih, dalam perbuatan baik yang Anda lakukan? Apa yang mungkin terjadi ketika kasih menjadi dasarnya?


    Bapa Surgawi, tindakan-Mu yang senantiasa penuh kasih sangat menakjubkan. Tolonglah aku belajar mengasihi seperti diri-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...



    WAWASAN

    Bahasa Yunani yang digunakan untuk menulis Alkitab Perjanjian Baru menggunakan beberapa kata untuk menerangkan tentang cinta atau kasih. Eros menyatakan cinta romantis atau seksual; storgē berbicara tentang kasih sayang dalam keluarga, seperti kasih sayang orangtua kepada anak; phileō menggambarkan kasih persaudaraan atau perkawanan; dan agapē menggambarkan bentuk kasih yang tertinggi, yaitu kasih yang rela berkorban bagi pribadi yang dikasihinya. Kata itulah yang sering dipakai dalam Perjanjian Baru, dan paling jelas di dalam Yohanes 3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.” Pengorbanan Kristus adalah pernyataan terbesar akan kasih Allah yang rela berkorban bagi makhluk ciptaan-Nya yang terhilang. Itulah juga kasih yang dinyatakan dalam 1 Korintus 13, yang membuat Paulus menegaskan, “yang paling besar di antaranya ialah kasih” (ay. 13). –Bill Crowds


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    BIRO INFOKOM HKI/ Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB