• Tiada Kasih yang Lebih Besar

    Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. –Yohanes 15:13


    Baca: Yohanes 15:9-17


    Pada tahun 2019, upacara peringatan ke-75 pendaratan tentara Sekutu di Normandia (yang lazim disebut D-Day) memberikan penghargaan kepada lebih dari 156.000 prajurit yang turut andil dalam invasi dari laut terbesar sepanjang sejarah untuk membebaskan Eropa Barat. Dalam doa yang disiarkan melalui radio pada 6 Juni 1944, Presiden AS Roosevelt memohon perlindungan Allah, dengan berkata, “Mereka berperang bukan dengan nafsu ingin menaklukkan. Mereka justru berperang untuk mengakhiri penaklukan. Mereka berperang untuk memerdekakan.”


    Kerelaan untuk menempuh bahaya demi melawan kejahatan dan membebaskan mereka yang tertindas mengingatkan kita pada kata-kata Yesus: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh. 15:13). Ucapan ini dilontarkan saat Kristus mengajarkan murid-murid-Nya untuk saling mengasihi. Namun, Dia ingin mereka memahami harga dan kedalaman kasih yang dikehendaki-Nya: suatu kasih yang diteladankan ketika seseorang rela mengorbankan nyawanya bagi orang lain. Panggilan Yesus untuk mengasihi sesama dengan kerelaan berkorban adalah dasar dari perintah-Nya: “Kasihilah seorang akan yang lain” (ay. 17).


    Barangkali kita dapat menunjukkan kasih yang rela berkorban dengan cara menyediakan waktu untuk memperhatikan kebutuhan anggota keluarga yang lanjut usia. Kita juga dapat mendahulukan kebutuhan adik atau kakak kita yang sedang mengerjakan tugas atau ujian yang berat dari sekolah dengan cara mengambil alih pekerjaan rumah tangga yang seharusnya mereka lakukan. Kita mungkin dapat berjaga-jaga lebih lama untuk merawat anak yang sakit agar pasangan kita dapat beristirahat. Kerelaan kita berkorban bagi orang lain merupakan ungkapan kasih kita yang terbesar.


    Oleh: Lisa M. Samra


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih yang rela berkorban, hari ini? Apa yang membuat Anda sulit berkorban?


    Ya Bapa, tolonglah aku menemukan cara-cara praktis untuk bisa mengungkapkan kasih yang rela berkorban bagi orang lain.

    Amin......

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Pengajaran Yesus mengenai hidup “di dalam [Dia]” (Yohanes 15:4) berasal dari pengajaran-Nya mengenai Roh Kudus (14:15-21). Melalui Roh Kudus yang diutus Allah untuk “menyertai” dan “diam di dalam” orang-orang yang percaya kepada Yesus (ay. 17), mereka mengalami sukacita intim dari kasih Bapa dan Anak bagi mereka (ay. 21). Melalui Roh Kudus yang merengkuh kita ke dalam kasih, sukacita, dan hidup berkelimpahan dari Allah Tritunggal, kita diberi kuasa untuk memegang dan melakukan perintah Kristus (ay. 21), yang berarti mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi kita (15:12). Ahli Alkitab Rodney Whitacre mengungkapkan itu dengan indah: “Kepatuhan yang diucapkan Yesus bukanlah kepatuhan kepada norma-norma sosial, melainkan kepada Bapa, yang sepenuhnya kasih. Menuruti perintah-Nya berarti menyesuaikan hidup kita dengan pola hidup Allah sendiri . . . yang dicirikan dengan kesehatian, kasih karunia, kebaikan dan keindahan. Kita berada dalam persekutuan yang intim dengan-Nya dan dibawa mengikuti pimpinan-Nya seturut dengan maksud kita diciptakan.” –Monica La Rose


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Biro Infokom HKI/ Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB