• Hikmat dan Pengertian

    Tuhanlah yang memberikan hikmat; dari Dialah manusia mendapat pengetahuan dan pengertian. –Amsal 2:6 (BIS)


    Baca: Amsal 2:1-11


    Pada tahun 1373, ketika masih berusia tiga puluh tahun, Julian dari Norwich jatuh sakit dan hampir meninggal dunia. Ketika seorang hamba Tuhan mendoakannya, Julian menerima beberapa penglihatan yang membuatnya makin dalam merenungkan penyaliban Yesus Kristus. Setelah kesehatannya pulih secara ajaib, ia menghabiskan dua puluh tahun berikutnya dengan menyendiri dalam sebuah kamar di gereja, berdoa dan merenungkan pengalaman tersebut. Ia menyimpulkan bahwa “maksud [Allah] adalah kasih”; artinya, pengorbanan Kristus adalah wujud tertinggi dari kasih Allah.


    Penglihatan yang diterima Julian itu memang dikenal luas, tetapi orang sering lupa pada banyaknya waktu dan upaya yang ditempuh Julian untuk sungguh-sungguh memahami penyingkapan yang diberikan Allah kepadanya. Dalam dua dekade itu, ia berusaha menyelami arti dari pengalaman dalam hadirat Allah tersebut, dengan memohon hikmat dan pertolongan dari-Nya.


    Sama seperti yang dilakukan-Nya untuk Julian, dalam kemurahan-Nya, Allah juga menyatakan diri kepada umat-Nya, seperti melalui kata-kata dalam Alkitab; melalui suara hati nurani yang lembut; melalui sepenggal kidung pujian; atau bahkan melalui kesadaran sederhana akan hadirat-Nya. Ketika itu terjadi, kita dapat menemukan hikmat dan pertolongan dari-Nya. Hikmat itulah yang diperintahkan Raja Salomo untuk dikejar anaknya, dengan telinga yang memperhatikan hikmat dan hati yang condong kepada kepandaian (Ams. 2:2). Dengan demikian ia akan “mendapat pengenalan akan Allah” (ay. 5).


    Allah berjanji akan memberikan hikmat dan pengertian kepada kita. Dengan semakin dalamnya pengenalan kita akan karakter dan kehendak Allah, kita pun dapat semakin memuliakan dan memahami Dia.


    Oleh: Amy Boucher Pye


    Renungkan dan Doakan

    Dengan cara apa Allah paling sering menyatakan diri-Nya kepada Anda? Ketika Dia melakukannya, bagaimana Anda dapat memahami apa yang Dia nyatakan?


    Allah yang mulia, tolonglah aku untuk bertumbuh dalam hikmat-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...


    WAWASAN

    Kitab Amsal menolong kita memahami teologi—yaitu sifat hikmat yang berpusat pada Allah—dan membimbing kita kepada keterampilan mengarungi hidup sehari-hari. Dari sudut etika, pemahaman itu akan membawa perkembangan bukan saja bagi pribadi demi pribadi, tetapi juga bagi komunitas mereka. Amsal-amsal dalam Alkitab mengarahkan kita kepada sikap dan perilaku berhikmat, dan menjauhkan kita dari sikap dan perilaku yang bodoh. Sejumlah hikmat dalam kitab ini antara lain berbicara tentang topik: hubungan (6:16-19), etika seksual (6:24-29), mendengarkan nasihat (9:7-9), etos kerja (10:4-5), etika bisnis (11:1,24-26), perencanaan (16:1-3,9,33), berhadapan dengan penguasa (23:1-3), penyalahgunaan alkohol (23:29-35); hubungan dengan teman/sesama (24:28-29; 27:17), konflik (26:17,20-21), kemarahan (27:3-4), merawat mereka yang lemah (28:27), dan bahaya keangkuhan (29:23)


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Biro Infokom HKI/

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB