Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan selama hidup Imam Yoyada. –2 Tawarikh 24:2
Baca: 2 Tawarikh 24:2, 13-16
“Ada banyak pertanyaan yang dapat dilontarkan seorang seniman muda,” kata Linford Detweiler, penyanyi sekaligus penulis lagu dari duo musik folk eklektik Over the Rhine. “Salah satunya adalah, ‘Apa yang harus kulakukan agar terkenal?’” Detweiler memperingatkan bahwa tujuan seperti itu “mengundang berbagai kekuatan destruktif, dari dalam maupun dari luar.” Detweiler dan istrinya memilih jalur karier musik yang tidak terlalu menyolok, yang membuat mereka dapat “terus bertumbuh di sepanjang hidup”.
Nama Yoyada mungkin tidak terlalu dikenal, tetapi dirinya identik dengan dedikasi seumur hidup kepada Allah. Ia melayani sebagai imam pada masa pemerintahan Raja Yoas, yang sempat cukup lama memerintah dengan baik. berkat kehadiran Yoyada.
Ketika Yoas masih berumur tujuh tahun, Yoyada adalah pribadi yang mendorong pengangkatan dirinya menjadi raja yang sah (2 Raj. 11:1-6). Namun, ini bukanlah hasil perebutan kekuasaan. Saat Yoas dinobatkan sebagai raja, Yoyada “mengikat perjanjian antara Tuhan dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat Tuhan” (ay. 17). Sang imam menepati janji, dan menerapkan perubahan-perubahan yang sangat dibutuhkan bangsanya. “Sepanjang umur Yoyada korban bakaran tetap dipersembahkan dalam rumah Tuhan” (2 Taw. 24:14). Karena pengabdiannya, Yoyada pun “dikuburkan di kota Daud di samping raja-raja” (ay. 16).
Eugene Peterson menyebut hidup yang berfokus kepada Allah tersebut sebagai “ketaatan yang lama ke arah yang sama”. Ironisnya, ketaatan seperti itu justru terlihat menonjol di dalam dunia yang mengejar popularitas, kekuasaan, dan pencapaian diri.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda menjelaskan arah hidup Anda sampai titik sekarang ini? Apa saja perubahan yang ingin Anda minta kepada Allah untuk dimampukan-Nya?
Ya Allah, tolonglah aku untuk lebih mencari Engkau dan hikmat-Mu bagi hidupku, daripada hal-hal fana yang selama ini kukejar.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam urutan tradisional dari Kitab Suci Yahudi, Kitab 1 dan 2 Tawarikh diletakkan sebagai kitab-kitab terakhir dari Alkitab Ibrani, dengan fungsi sebagai ringkasan Perjanjian Lama. 1 Tawarikh dimulai dengan Adam (1:1) dan 2 Tawarikh diakhiri dengan kembalinya bangsa Israel dari pembuangan (36:22-23).
1 dan 2 Tawarikh mengisahkan sejarah yang hampir seluruhnya sama seperti yang terdapat dalam kitab-kitab Samuel dan Raja-Raja, tetapi dengan fokus yang berbeda. Kitab-kitab Tawarikh berusaha memberikan kepada bangsa yang kembali dari pembuangan itu suatu harapan masa depan dengan mengacu kepada Mesias yang akan datang melalui keturunan Daud dan kembalinya peribadahan di dalam Bait Suci. Untuk mengilhami kesetiaan kepada Allah dan Kitab Suci, kitab-kitab Tawarikh juga memberikan banyak studi tokoh yang setia maupun yang tidak setia. Dalam 2 Tawarikh 24, imam kepala Yoyada adalah contoh kesetiaan, sedangkan Raja Yoas hanya setia semasa hidup Yoyada, sebelum kemudian terbujuk oleh para pemimpin Yehuda lainnya untuk kembali menyembah berhala (ay. 17-18). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar