• Remuk dan Indah

    Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. –Mazmur 51:19


    Baca: Mazmur 51:12-19


    Awalnya, saya menganggap Consider the Lilies karya Makoto Fujimura hanyalah lukisan monokromatik yang sederhana, menampilkan setangkai bunga bakung yang seakan tersembunyi di latar belakang. Namun, lukisan itu menjadi hidup setelah saya tahu karya itu sesungguhnya dilukis dengan lebih dari delapan puluh lapis mineral yang diremukkan sampai halus. Itulah gaya seni lukis Jepang “Nihonga”, yang disebut Fujimura sebagai “seni perlahan”. Lapisan-lapisan yang rumit dan menawan itu baru terlihat dari dekat. Fujimura menjelaskan bahwa ia melihat pesan Injil tersingkap dalam teknik yang menghasilkan “keindahan dari kehancuran” tersebut, serupa dengan penderitaan Yesus Kristus membawa keutuhan dan pengharapan bagi dunia.


    Allah senang menggunakan aspek-aspek hidup kita yang remuk dan hancur untuk menciptakan sesuatu yang baru dan indah. Raja Daud membutuhkan pertolongan Allah untuk memperbaiki kehancuran hidup yang disebabkan oleh tindakannya yang berdosa. Mazmur 51 ditulis setelah Daud mengakui telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai raja untuk mengambil istri orang lain dan mengatur pembunuhan suami perempuan tersebut. Di dalamnya, Daud mempersembahkan hatinya “yang patah dan remuk” kepada Allah (ay. 19) dan memohon belas kasihan-Nya. Bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai “remuk” adalah nidkeh, yang juga berarti “hancur”.


    Agar Allah memperbarui batinnya (ay. 12), Daud harus terlebih dahulu membawa hatinya yang hancur kepada-Nya. Itulah ungkapan rasa duka sekaligus kepercayaan Daud. Daud menyerahkan hatinya kepada Allah yang setia dan pengampun, yang dengan penuh kasih mengambil apa yang telah remuk redam dan mengubahnya menjadi sesuatu yang indah.


    Oleh: Lisa M. Samra


    Renungkan dan Doakan

    Bagian manakah dari hati Anda yang hancur? Bagaimana Anda dapat menyerahkan bagian yang hancur itu kepada Allah?


    Bapa Surgawi, aku menyerahkan bagian diriku yang hancur kepada-Mu. Aku percaya, dalam waktu-Mu, Engkau akan mengubahnya menjadi sesuatu yang benar-benar indah.

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Pengantar Mazmur 51 berbunyi: “Mazmur karangan Daud setelah ia ditegur oleh Nabi Natan karena berbuat zinah dengan Batsyeba” (BIS). Latar belakang mazmur itu terdapat dalam 2 Samuel 11–12, ketika Daud menolak mengakui kedua dosanya—membunuh Uria dan berzina dengan Batsyeba selama hampir satu tahun. Allah kemudian mengutus Nabi Natan untuk menghadapinya. Setelah bertobat dari dosanya, banyak ahli Alkitab meyakini bahwa Daud menulis Mazmur 32 dan 51. (Sejumlah ahli menambahkan Mazmur 86 juga). Mazmur 51 adalah salah satu dari tujuh “mazmur penyesalan” (termasuk Mazmur 6, 32, 38, 102, 130, 143). Jenis mazmur itu disebut demikian, karena penulisnya yang berduka dan menyesal itu mengakui dosa-dosanya dan berpaling kepada Allah, untuk memohon belas kasihan dan pengampunan Allah. Mazmur 51 telah menjadi contoh doa bagi orang-orang percaya masa kini yang memohon pengampunan Allah atas dosa-dosa kita. –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    BIRO INFOKOM HKI/ Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB