Mengapa gerangan aku keluar dari kandungan, melihat kesusahan dan kedukaan, sehingga hari-hariku habis berlalu dalam malu? –Yeremia 20:18
Baca: Yeremia 20:7-13
Dua tahun lamanya Drew dipenjara karena melayani Tuhan Yesus. Ia pernah membaca kisah-kisah para misionaris yang terus merasakan sukacita selama di penjara, tetapi ia mengaku bahwa bukan itu yang ia rasakan. Ia mengatakan kepada istrinya bahwa Allah telah salah memilih orang untuk menderita bagi-Nya. Namun, sang istri menjawab, “Tidak. Menurutku, Dia justru memilih orang yang tepat. Ini pasti bukan kebetulan.”
Drew mungkin dapat merasakan apa yang dialami Nabi Yeremia, yang telah setia melayani Allah dengan memperingatkan bangsa Yehuda tentang hukuman Allah atas dosa-dosa mereka. Namun, sementara penghakiman Allah masih belum terjadi, para pemimpin Yehuda memukuli Yeremia dan memasungnya. Yeremia menyalahkan Allah: “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan” (ay. 7). Sang nabi percaya bahwa Allah telah gagal melaksanakan rencana-Nya. Firman Allah “telah menjadi cela dan cemooh bagi [dirinya], sepanjang hari” (ay. 8). “Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan!” ujar Yeremia. “Mengapa gerangan aku keluar dari kandungan, melihat kesusahan dan kedukaan, sehingga hari-hariku habis berlalu dalam malu?” (ay. 14,18).
Akhirnya Drew dibebaskan, tetapi melalui cobaan berat yang dialaminya, ia mulai mengerti bahwa mungkin Allah memilihnya, sama seperti Dia memilih Yeremia, justru karena ia lemah. Jika ia dan Yeremia adalah sosok yang kuat, mungkin orang akan memuji mereka atas keberhasilan yang mereka capai. Namun, jika mereka memang lemah, segala pujian karena ketekunan mereka akan diarahkan kepada Yesus (1 Kor. 1:26-31). Kelemahan Drew menjadikan dirinya orang yang sempurna untuk dipakai Yesus.
Oleh: Mike Wittmer
Renungkan dan Doakan
Mana bagian diri Anda yang Anda anggap lemah? Bagaimana Anda dapat mengubah kelemahan Anda menjadi kekuatan rohani?
Tuhan Yesus, kuasa-Mu nyata di dalam kelemahanku. Aku mengakui kegagalanku, agar aku dapat memegahkan diri di dalam Engkau!
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Yeremia 20, kita melihat sisi manusiawi dari nabi besar itu. Allah memanggil Yeremia dengan berkata, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau” (Yeremia 1:5). Namun, sang nabi mengutuk hari kelahirannya (20:14), dan berharap tidak pernah keluar dari kandungan (ay. 18). Ia merasa dikhianati oleh Allah yang berjanji, “Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau” (1:8). Allah juga berkata kepadanya, “Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam" (ay. 10). Namun, di saat-saat yang berat ini, Yeremia tidak merasakan kuasa Allah, maupun tindakan penyelamatan-Nya. Namun, terlepas dari penderitaan pribadinya, Yeremia tetap setia dan terus menjalankan misi yang telah Allah berikan padanya. –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar