• Masa Depan yang Berbeda

    Engkau harus menyokong dia, . . . supaya ia dapat hidup di antaramu. –Imamat 25:35


    Baca: Imamat 25:35-37


    Tiga ratus siswa SMP dan SMA di kota kecil Neodesha, Kansas, berbaris memasuki aula untuk menghadiri pertemuan dadakan. Mereka pun duduk terpaku, tak percaya saat mendengar sepasang suami-istri yang memiliki hubungan dengan kota mereka memutuskan akan membayar uang kuliah setiap murid Neodesha selama dua puluh lima tahun ke depan. Semua siswa terkejut, gembira, dan menangis bahagia.


    Kondisi perekonomian Neodesha sedang merosot tajam, dan banyak keluarga cemas memikirkan biaya kuliah putra-putri mereka. Hadiah tadi dapat mengubah nasib sebuah generasi, dan pihak donatur berharap bantuan ini bukan hanya menolong keluarga-keluarga di sana, tetapi juga mendorong keluarga lain untuk pindah ke Neodesha. Mereka membayangkan kemurahan hati suami-istri itu dapat memicu munculnya lapangan pekerjaan baru, semangat baru, dan masa depan yang benar-benar baru untuk kota tersebut.


    Allah ingin umat-Nya bermurah hati, dengan tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka sendiri yang mendesak, melainkan juga membayangkan masa depan baru bagi sesama mereka yang kesulitan. Perintah Allah sangat jelas: “Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia” (Im. 25:35). Kemurahan hati tersebut bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan jasmani, melainkan juga soal kebutuhan masa depan mereka dalam komunitas. Allah berkata, “Engkau harus menyokong dia . . . supaya ia dapat hidup di antaramu” (ay. 35).


    Tindakan memberi akan mendorong kita sampai membayangkan suatu masa depan yang berbeda. Kemurahan hati Allah yang luar biasa dan kreatif mendorong kita untuk menantikan harinya ketika kita semua hidup bersama dalam keutuhan dan kelimpahan.


    Oleh: Winn Collier


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana kemurahan hati dapat memenuhi kebutuhan sesama kita yang mendesak? Bagaimana kemurahan hati dapat mendorong Anda untuk juga memandang lebih jauh ke depan?


    Ya Allah, aku bergumul untuk dapat bermurah hati dalam hal-hal paling mendasar. Tolong aku untuk dapat melihat dan melakukan sesuatu bagi sesamaku.


    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel diperintahkan untuk bermurah hati kepada sesama umat Israel (Ulangan 14:27; 15:7-11) dan orang asing dan bangsa lain (Imamat 23:22; Ulangan 26:12). Dalam Perjanjian Baru, orang percaya juga harus bermurah hati. Rasul Paulus memberikan teladan yang baik tentang kemurahan kepada saudara seiman dalam 2 Korintus 8–9. Sekalipun sangat miskin dan berada dalam percobaan yang berat, jemaat Makedonia memberi semampu mereka dengan penuh sukacita untuk membantu kebutuhan umat percaya di Yerusalem. Rasul Paulus juga mendorong jemaat Korintus untuk bersedia melakukan hal yang sama, dengan mengingatkan mereka: “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” (9:6). Saat ini, kita perlu meneruskan kemurahan hati yang sama baik di dalam atau di luar gereja: “Janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah” (Ibrani 13:16). –Alyson Kieda


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB