• Gunakan Suara Anda

    Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan. –Keluaran 4:12


    Baca: Keluaran 4:10-17


    Lisa menderita gagap sejak usia delapan tahun. Hal itu membuatnya takut menghadapi situasi-situasi sosial yang mengharuskan dirinya berbicara dengan orang lain. Namun, setelah mengikuti terapi wicara yang berhasil mengatasi gagapnya, Lisa memutuskan menggunakan suaranya untuk membantu orang lain. Ia pun melayani sebagai relawan konselor melalui telepon untuk menolong orang yang mengalami tekanan emosional.


    Saat dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa harus menghadapi kecemasannya tentang kemampuannya berbicara. Allah memintanya berbicara kepada Firaun, tetapi Musa sempat memprotes, karena ia tidak yakin dengan kemampuannya (Kel. 4:10). Allah menantangnya, “Siapakah yang membuat lidah manusia?” Kemudian Dia meyakinkan Musa dengan berkata, “Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan” (ay. 11-12).


    Tanggapan Allah mengingatkan kita bahwa Dia dapat bekerja dengan penuh kuasa melalui kita, bahkan dalam keterbatasan kita. Namun, meski telah mengetahui hal ini di dalam hati, kita tetap sulit menjalaninya. Musa terus bergumul dan memohon agar Allah mengirimkan orang lain (ay. 13). Jadi, Allah mengizinkan Harun, saudara laki-laki Musa, untuk menemaninya (ay. 14).


    Masing-masing dari kita memiliki suara yang dapat menolong orang lain. Mungkin kita merasa takut. Mungkin kita merasa tidak mampu. Mungkin kita tidak tahu harus berkata apa.


    Allah mengetahui perasaan kita. Dia sanggup menyediakan kata-kata yang perlu kita ucapkan dan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk melayani sesama dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.


    Oleh: Jennifer Benson Schuldt


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Allah ingin menggunakan kata-kata Anda untuk menolong orang lain? Bagaimana Anda dapat dikuatkan saat menyadari bahwa Dia mau bekerja melalui diri kita, sekalipun kita takut dan lemah?


    Ya Allah, tunjukkanlah bagaimana aku dapat melayani-Mu dengan suaraku hari ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...


    WAWASAN

    Ketika Allah memanggil Musa untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir (Keluaran 3:1–4:17), Musa menolak dengan mengajukan berbagai alasan mengapa ia bukan calon yang tepat. Ia mempertanyakan identitas dirinya sendiri (3:11); kekurangan wibawanya (ay. 13); dan kecocokan dirinya, kredibilitasnya, serta penerimaan terhadap dirinya (4:1). Ia sudah pernah mencoba melakukan peranan tersebut, tetapi langsung ditolak oleh bangsanya sendiri. Ketika ia tidak lagi diakui sebagai anak raja, Musa menjadi pelarian dan kemudian seorang gembala rendahan selama empat puluh tahun terakhir (2:11-15). Namun, Allah meyakinkannya akan keterlibatan diri-Nya (3:14-15) dan kehadiran-Nya yang penuh kuasa (ay. 16-20; 4:1-9). Ketika Musa mengajukan keberatannya yang keempat, ia menyebutkan ketidakcakapannya berbicara sebagai pemimpin (4:10). Allah berjanji akan memberi Musa kecakapan agar ia dapat berbicara dengan penuh kuasa dan efektif (ay. 12). Karena sudah kehabisan alasan, Musa pun memohon: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus" (ay. 13), dan inilah alasan sebenarnya di balik keengganannya. Akhirnya, Musa menerima tugasnya, dan Allah pun memberinya kuasa seperti yang dijanjikan-Nya (lihat Kisah Para Rasul 7:22). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB