Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel. –Bilangan 24:17
Baca: Bilangan 24:15-19
Cak Lontong adalah pelawak yang dikenal luas karena guyonan khasnya yang tidak hanya dianggap kocak tetapi juga cerdas. Dengan pembawaan yang santai, pernyataan-pernyataan dari pelawak asal Jawa Timur itu sering membuat orang berpikir, tergelitik, atau bahkan tersindir secara halus. Contohnya, “Bila Anda jelek, jangan takut mencintai, karena yang seharusnya takut adalah yang Anda cintai.” Yang lain lagi, “Salah kalau banyak yang bilang hidup itu cuma satu kali. Yang benar, hidup itu setiap hari, dan mati hanya sekali.”
Ucapan-ucapan ringan Cak Lontong tadi mungkin sekadar lucu-lucuan. Namun, pada zaman dahulu, seorang raja dari Moab mencoba membayar seorang nabi asing bukan hanya untuk menyindir, tetapi juga mengutuk bangsa Israel secara terang-terangan. “Datanglah dan kutuk bangsa itu,” Raja Balak berkata kepada Bileam (Bil. 22:6). Namun, Bileam membuat sang raja marah karena ia justru berkali-kali memberkati bangsa Ibrani (24:10). Salah satu berkatnya berisi nubuat berikut: “Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat” (24:17 ). Jelas pribadi yang dilihatnya belum muncul saat itu, tetapi siapakah yang dimaksud oleh Bileam? Kalimat berikutnya mengandung petunjuk. “Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel” (ay. 17). “Bintang” itu kelak akan menuntun orang-orang majus kepada Sang Anak yang telah dijanjikan (Mat. 2:1-2).
Seorang nabi dari Mesopotamia kuno yang tidak tahu apa-apa tentang Mesias telah mengarahkan dunia kepada sebuah tanda masa depan yang menyerukan kedatangan-Nya. Yang keluar dari sumber yang tak terduga itu bukanlah kutukan, melainkan berkat.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Bagaimana firman Tuhan dalam Bilangan 24 menolong Anda memandang kisah Natal dengan sudut pandang yang berbeda? Bagaimana hal itu mengubah sikap Anda dalam menghadapi orang-orang yang menentang pekerjaan Allah?
Ya Allah, berikanlah aku mata untuk melihat karya tangan-Mu dalam segala sesuatu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Alkitab bahasa Indonesia mengikut Septuaginta (Perjanjian Lama berbahasa Yunani) menamai kitab ini “Bilangan” karena penekanan kitab itu pada pembilangan suku-suku dan tentara Israel. Judul dari kitab-kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani pada umumnya mengikuti kata-kata pembuka kitab tersebut. Judul Kitab Bilangan dalam bahasa Ibrani terambil dari kata Ibrani yang kelima dari kalimat pertama, yang berarti “di padang gurun.”
Secara universal, Musa dianggap sebagai penulis kitab ini dan juga kelima kitab pembuka Alkitab. The Bible Knowledge Commentary berpendapat bahwa Kitab Bilangan ditulis pada akhir masa pengembaraan umat Israel di padang gurun dan sebelum pengulangan hukum Sinai yang terdapat dalam Kitab Ulangan, berdasarkan ayat terakhir dari Bilangan: “Itulah perintah dan peraturan yang diperintahkan TUHAN kepada orang Israel dengan perantaraan Musa di dataran Moab di tepi sungai Yordan dekat Yerikho” (36:13). –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar