Hendaklah perkataan yang telah kupohonkan . . . dekat pada Tuhan, Allah kita, siang dan malam. –1 Raja-raja 8:59
Baca: Wahyu 5:6-10
Clark’s Nutcracker adalah jenis burung yang menakjubkan. Setiap tahun burung ini bersiap menghadapi musim dingin dengan cara menyembunyikan kumpulan-kumpulan biji pinus whitebark hingga bisa mencapai lima ratus biji per jam. Berbulan-bulan kemudian, burung itu akan kembali untuk mengeluarkan biji-biji tersebut, bahkan di tengah hujan salju yang lebat. Seekor Clark’s Nutcracker mampu mengingat hingga sepuluh ribu lokasi tempat biji-bijinya disembunyikan. Sungguh kemampuan yang luar biasa (terutama jika dibandingkan dengan manusia, yang bisa kesulitan mengingat di mana kita meletakkan kunci mobil atau kacamata).
Namun, ingatan burung yang menakjubkan tadi tidak terbandingkan dengan kemampuan Allah untuk mengingat doa-doa kita. Dia mampu merekam setiap doa yang tulus, mengingat dan menanggapi doa-doa tersebut bahkan hingga bertahun-tahun kemudian. Dalam Kitab Wahyu, Rasul Yohanes menggambarkan “keempat makhluk” dan “kedua puluh empat tua-tua” menyembah Allah di surga. Setiap dari mereka “memegang . . . satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus” (5:8).
Sama seperti kemenyan itu berharga pada zaman dahulu, doa-doa kita juga begitu berharga bagi Allah, hingga Dia menyimpannya dalam cawan emas di hadapan-Nya! Doa-doa kita berarti bagi Allah karena kita berarti bagi-Nya, dan melalui kebaikan-Nya yang tidak layak kita terima dalam Yesus, Dia membuka bagi kita akses yang tak terhalangi untuk datang kepada-Nya (Ibr. 4:14-16). Karena itu, berdoalah dengan berani! Ketahuilah bahwa tidak sepatah kata pun akan dilupakan atau disalah mengerti oleh Allah, karena Dia sangat mengasihi kita.
Oleh: James Banks
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda dikuatkan, saat menyadari bahwa Allah tidak pernah melupakan doa-doa Anda? Siapa yang perlu Anda doakan hari ini?
Bapa Surgawi, berilah aku ketekunan untuk setia berdoa, dan iman untuk menantikan jawaban yang hanya mungkin datang dari-Mu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Mungkin mengherankan bagi kita bahwa Kitab Wahyu hanya tiga kali menyebut tentang doa secara eksplisit, tetapi apa yang dikatakan mengenai doa orang-orang kudus sangatlah menguatkan. Kata doa disebutkan dalam Wahyu 5:8; 8:3, dan 8:4, yang selalu disertai dengan kata kemenyan . “Kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus. . . . Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah” (8:3-4). Dalam Perjanjian Lama, ukupan yang wangi biasanya menyertai korban yang dipersembahkan kepada Allah. Persembahan berupa kemenyan yang wangi mengawali persembahan korban pertama hari itu dan juga dilakukan setelah persembahan terakhir (lihat Keluaran 30:7-8). Daud sangat menyadari sifat doanya yang seperti persembahan korban: “Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang” (Mazmur 141:2). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ Biro Infokom HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar