Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil . . . dari padamu akan bangkit . . . seorang yang akan memerintah Israel. –Mikha 5:1
Baca: Mikha 5:1-3
Setelah selesai dibangun pada tahun 1883, Jembatan Brooklyn dinobatkan sebagai “keajaiban dunia kedelapan”. Namun, struktur jembatan itu bisa dibangun berkat sehelai kabel baja tipis yang dipasang dari satu menara ke menara lainnya. Kabel lain kemudian ditambahkan kepada kabel pertama tadi, demikian seterusnya hingga membentuk satu kabel yang sangat besar, lalu dijalin hingga terikat dengan tiga kabel besar lainnya. Ketika selesai, setiap kabel yang terdiri dari lima ribu kabel lebih yang telah digalvanisasi turut menyokong berdirinya jembatan gantung terpanjang pada masanya itu. Sesuatu yang awalnya kecil berubah menjadi bagian besar dari Jembatan Brooklyn.
Kehidupan Yesus dimulai dari sesuatu yang kecil—Dia lahir sebagai bayi yang dibaringkan dalam palungan di sebuah kota kecil (Luk. 2:7). Dalam tulisannya, Nabi Mikha sudah menubuatkan kelahiran-Nya yang sederhana, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel” (Mi. 5:1; lihat juga Mat. 2:6). Memang permulaan yang kecil, tetapi sang pemimpin dan gembala itu akan melihat kebesaran dan misi-Nya tersebar “sampai ke ujung bumi” (Mi. 5:3).
Yesus lahir di sebuah tempat kecil yang sederhana, dan hidup-Nya di dunia berakhir ketika Dia “merendahkan diri-Nya” dan mati layaknya seorang penjahat “di kayu salib” (Flp. 2:8). Namun, dengan pengorbanan-Nya yang besar, Dia telah menjembatani jurang yang terbentang di antara kita dan Allah, dan memberikan jalan keselamatan bagi semua yang percaya. Saat ini, kiranya Anda menerima pemberian Allah yang terbesar dalam diri Yesus dengan iman. Sekiranya Anda telah percaya, biarlah dengan rendah hati Anda memuji Dia atas semua yang telah dilakukan-Nya bagi Anda.
Oleh: Tom Felten
Renungkan dan Doakan
Apa hal kecil, atau besar, yang Allah kerjakan dalam hati Anda? Bagaimana Anda akan menanggapi-Nya dengan rendah hati?
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau datang dalam kerendahan untuk menyelamatkanku dengan pengorbanan-Mu yang besar.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Kitab Mikha (yang berarti “siapa yang seperti Tuhan?”) adalah salah satu dari kedua belas kitab Perjanjian Lama yang digolongkan ke dalam kitab Nabi-Nabi Kecil. Nabi Mikha (abad kedelapan SM), hidup sezaman dengan Nabi Yesaya. Kitabnya terdiri atas tiga bagian besar (pasal 1–2; 3–5; 6–7), semuanya dimulai dengan kata Ibrani shama‘ —“dengarlah” (1:2) atau “dengar” (3:1; 6:1). Allah memanggil umat-Nya, khususnya para pemimpin (pasal 2–3), untuk memperhatikan perkataan-Nya. Tulisan Mikha mengandung salah satu ayat yang paling disukai dalam Alkitab: “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (6:8). Ucapan Mikha yang lain ditemukan dalam Perjanjian Baru di dua tempat: Mikha 5:1 ditemukan di Matius 2:6 (nubuat tempat kelahiran Mesias), dan Yesus mengutip Mikha 7:6 dalam Matius 10:35-36. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar