“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. –1 Timotius 1:15
Baca: 1 Timotius 1:12-16
Saya terkejut ketika seorang teman memberi saya hadiah baru-baru ini. Saya merasa tidak layak menerima hadiah sebagus itu darinya. Ia mengirimkannya setelah mendengar saya sedang mengalami tekanan di tempat kerja, padahal ia sendiri juga mengalami banyak tekanan, bahkan mungkin jauh melebihi yang saya alami. Ia harus merawat orangtua yang menua, anak-anak yang sulit, gejolak di tempat kerja, dan masalah dalam pernikahannya. Saya tidak menyangka kalau ia lebih memikirkan saya daripada dirinya sendiri, dan hadiah sederhana yang ia berikan membuat saya terharu.
Sesungguhnya, kita semua menerima hadiah yang tidak selayaknya kita terima. Paulus mengatakannya demikian: “‘Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,’ dan di antara mereka akulah yang paling berdosa” (1 Tim. 1:15). Meski Paulus “tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas . . . kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya” kepadanya (ay. 13-14 ). Tuhan Yesus yang telah bangkit memberi Paulus pengertian yang mendalam tentang kasih karunia yang diterimanya secara cuma-cuma. Alhasil, ia belajar apa artinya menjadi seseorang yang tidak selayaknya menerima karunia tersebut. Pada gilirannya, ia pun menjadi alat yang luar biasa di tangan Allah untuk mengabarkan kasih Allah kepada banyak orang dan menceritakan apa yang telah Allah lakukan baginya.
Hanya melalui kasih karunia Allah kita menerima kasih sebagai ganti hukuman, dan belas kasihan sebagai ganti penghakiman. Hari ini, marilah kita rayakan kasih karunia Allah yang tidak selayaknya kita terima dan selalu mengupayakan cara untuk menunjukkan kasih karunia tersebut kepada sesama.
Oleh: Karen Pimpo
Renungkan dan Doakan
Sudah lupakah Anda pada kasih karunia ajaib yang pernah Anda terima? Apa jadinya ketika kita didorong kembali oleh kasih karunia Allah?
Ya Bapa, tolong aku untuk lebih memahami apa artinya meneruskan kasih karunia-Mu kepada sesamaku.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Stefanus adalah salah satu dari tujuh orang yang dipilih oleh kedua belas rasul untuk mengambil alih beberapa tugas mereka (Kisah Para Rasul 6:3-6). Tak lama kemudian ia mulai mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat besar (ay. 8). Namun, setelah diserang dengan tuduhan palsu, Stefanus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama, dewan yudisial tertinggi Yudaisme pada masa itu. Di sana Stefanus memberikan pidato yang berapi-api, diakhiri dengan kutukan terhadap Mahkamah itu atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan Yesus (7:52). Dengan marah, para anggota Mahkamah menyeret Stefanus dan melemparinya dengan batu sampai ia mati. Di situlah Paulus (saat itu disebut Saulus) masuk dalam cerita. “Saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus” (ay. 58), yang menyetujui pembunuhan itu (8:1). Saulus mulai menganiaya jemaat, dengan menyeret laki-laki dan perempuan ke dalam penjara (ay. 3). Dalam Kisah Para Rasul 9, Saulus sedang dalam perjalanan ke Damsyik untuk menangkap para pengikut “Jalan Tuhan” (ay. 1-2) ketika Yesus tiba-tiba muncul, dan hidup Saulus pun diubahkan selamanya (ay. 3-19). –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar