Semua janda datang berdiri dekat Petrus dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. –Kisah Para Rasul 9:39
Baca: Kisah Para Rasul 9:36-42
Beberapa hari sebelum ayah saya meninggal, seorang perawat datang ke kamarnya dan bertanya kepada saya apakah ia boleh mencukur ayah saya. Sambil mencukur wajah beliau dengan lembut, Rachel menjelaskan, “Orang tua seumur beliau biasanya senang bercukur setiap hari.” Rachel melihat adanya sebuah kebutuhan dan bertindak mengikuti dorongan hatinya untuk menunjukkan kebaikan, penghargaan, dan sikap hormat kepada seseorang. Perawatan penuh kasih yang diberikannya mengingatkan saya pada teman saya Julie yang masih mengecat kuku ibunya yang sudah tua karena penting bagi beliau untuk “terlihat cantik”.
Kisah Para Rasul 9 bercerita tentang seorang murid bernama Dorkas (juga dikenal sebagai Tabita) yang menunjukkan kebaikan dengan menyediakan pakaian buatannya sendiri bagi orang miskin (ay. 36,39). Ketika ia meninggal, kamarnya dipenuhi teman-teman yang meratapi wanita baik hati yang ringan tangan itu.
Namun, kisah Dorkas tidak berakhir di situ. Ketika Petrus dibawa ke tempat jasadnya dibaringkan, ia berlutut dan berdoa. Dalam kuasa Allah, ia memanggil namanya, dan berkata, “Tabita, bangkitlah!” (ay. 40). Yang luar biasa, Dorkas membuka mata dan kemudian berdiri. Ketika teman-temannya menyadari bahwa ia hidup, kabar itu segera tersiar ke seluruh kota sehingga “banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan” (ay. 42).
Menurut Anda, bagaimana Dorkas mengisi hari-harinya kemudian? Kemungkinan sama persis seperti sebelumnya: ia melihat dan menjawab kebutuhan orang-orang di sekitarnya.
Oleh: Cindy Hess Kasper
Renungkan dan Doakan
Adakah kenalan Anda yang senang menolong orang lain? Apa yang dapat Anda lakukan agar lebih peka terhadap kebutuhan orang lain?
Ya Bapa, bukalah mataku setiap hari untuk melihat orang-orang yang terluka dan berkebutuhan di sekitarku. Bukalah hatiku untuk melakukan apa yang kubisa, agar kasih Allah nyata bagi mereka.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Kisah utama yang kerap menjadi fokus dalam Kisah Para Rasul 9 adalah pertobatan Saulus dari Tarsus. Namun, kisah Petrus di Yope juga menjadi sorotan (ay. 36-43). Ketika ia membangkitkan Dorkas dari kematian (ay. 40), ia berkata, “Tabita, bangkitlah!” Kisah ini menggemakan perkataan Tuhan Yesus dalam bahasa Aram kepada anak perempuan Yairus di Markus 5:41, “‘Talita kum,’ yang berarti: ‘Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!’”
Peristiwa tadi menjadi permulaan bagi terjadinya peristiwa-peristiwa dalam Kisah Para Rasul 10, ketika Petrus menerima penglihatan surgawi sebelum kedatangan para utusan Kornelius, seorang perwira Romawi (ay. 9-16). Penglihatan ini mempersiapkan jalan bagi pemberitaan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Jadi, kunjungan singkat Petrus di Yope tidak hanya penting, tetapi juga berdampak hingga sepanjang sejarah gereja, ketika orang-orang dari setiap suku, bahasa, dan bangsa diundang untuk menanggapi seruan Injil. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar