• Melihat Yesus

    Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. –Yohanes 14:9


    Baca: Yohanes 14:1-11


    Pada usia empat bulan, Leo belum pernah melihat orangtuanya. Ia terlahir dengan kondisi langka yang menyebabkan penglihatannya buram. Ia seperti hidup dalam kabut pekat. Namun, dokter mata merancang kacamata khusus untuknya.


    Ayah Leo memasang video saat sang ibu pertama kalinya memakaikan kacamata baru tersebut ke mata Leo. Di video itu, kita melihat perlahan-lahan pandangan Leo menjadi fokus. Senyum bahagia tampak di wajah Leo waktu pertama kalinya ia benar-benar dapat melihat ibunya. Sungguh indah—Leo kecil kini dapat melihat dengan jelas.


    Yohanes mencatat percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya. Filipus meminta kepada-Nya, “Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami” (Yoh. 14:8). Setelah sekian lama bersama Yesus, murid-murid-Nya masih tidak dapat mengenali Pribadi yang tepat ada di depan mereka. Yesus menjawab, “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?” (ay. 10). Sebelumnya Yesus telah berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (ay. 6). Inilah kali keenam dari tujuh kali Yesus berkata “Akulah”. Dia meminta kita untuk melihat melalui sudut pandang “Akulah” itu dan melihat siapa Dia sebenarnya—Dia adalah Allah sendiri.


    Kita sangat mirip dengan para murid Yesus. Dalam masa-masa sulit, kita bergumul dan pandangan kita pun menjadi buram. Kita gagal untuk berfokus pada apa yang telah dan sanggup Allah lakukan. Ketika Leo kecil mengenakan kacamata khusus itu, ia dapat melihat orangtuanya dengan jelas. Mungkin kita perlu memakai kacamata dari Allah untuk dapat melihat dengan jelas siapa Yesus sesungguhnya.


    Oleh: Kenneth Petersen


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana pandangan kita tentang Yesus dapat menjadi buram? Bagaimana Anda dapat kembali melihat Yesus dengan jelas?


    Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk mengarahkan pandanganku kepada-Mu. Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku sejelas-jelasnya.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Ketika kita memikirkan sifat dari alam semesta, “surga” adalah bagian atas dunia jasmani yang diwakili oleh langit, tempat matahari, bulan, dan bintang-bintang berada dan burung-burung terbang (Kejadian 1:6-8, 14-17, 20). Secara teologis, surga adalah tempat kudus Allah, atau tempat kediaman-Nya (Mazmur 33:13-14; 150:1). Kristus menjanjikan “Firdaus”—tempat penuh kebahagiaan—kepada pencuri yang sekarat (Lukas 23:43). Pada inkarnasi-Nya, Yesus turun dari surga ke bumi untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita (Yohanes 3:13). Dalam Yohanes 14 ini, dengan lembut Yesus berbicara tentang surga sebagai “rumah Bapa-Ku” (ay. 2). Setelah menyelesaikan karya-Nya sebagai Juruselamat, Dia kembali ke surga, dan berjanji akan kembali lagi (Kisah Para Rasul 1:11). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB