• Yakin Sepenuhnya dalam Allah

    Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. –Yesaya 26:3


    Baca: Yesaya 26:1-6


    Para peneliti di Fujian, Tiongkok, bermaksud menolong para pasien Unit Perawatan Intensif (ICU) agar dapat tidur lebih nyenyak. Mereka mengukur pengaruh alat bantu tidur pada para subjek penelitian di dalam ruangan yang disimulasikan mirip dengan ruang ICU, lengkap dengan pencahayaan terang setara rumah sakit dan rekaman bunyi mesin-mesin serta suara perawat bercakap-cakap. Penelitian mereka menunjukkan bahwa perlengkapan seperti masker tidur dan penutup telinga meningkatkan kualitas istirahat para subjek penelitian. Namun, mereka mengakui bahwa bagi pasien yang benar-benar sakit di ruang ICU yang sesungguhnya, tidur nyenyak masih sulit untuk dialami.


    Ketika kesukaran melanda dunia ini, bagaimana kita dapat menemukan ketenangan? Alkitab jelas menyatakan: ada damai sejahtera bagi mereka yang percaya kepada Allah, bagaimanapun keadaan yang mereka hadapi. Nabi Yesaya menulis tentang masa yang akan datang ketika bangsa Israel kuno akan dipulihkan setelah melewati kesulitan. Mereka akan hidup aman dalam kota mereka, karena tahu bahwa Allah yang membuatnya aman (Yes. 26:1). Mereka akan percaya bahwa Dia terus berkarya di sekitar mereka untuk mendatangkan kebaikan—“Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi,” membangkitkan mereka yang tertindas, dan menghadirkan keadilan (ay. 5-6). Mereka akan tahu bahwa “Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal,” dan mereka dapat mempercayai-Nya selama-lamanya ( ay. 4).


    Yesaya menulis, “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya” (ay. 3). Allah dapat memberikan damai sejahtera dan ketenangan bagi kita saat ini juga. Kita dapat meyakini sepenuhnya kasih dan kuasa-Nya, terlepas dari apa pun yang terjadi di sekitar kita.


    Oleh: Karen Pimpo


    Renungkan dan Doakan

    Apa yang mengancam untuk membuat Anda kewalahan hari ini? Bagaimana cara Anda untuk mengingatkan diri sendiri tentang kuasa dan kasih Allah?


    Allah terkasih, aku percaya kepada-Mu dan memilih untuk meyakini sepenuhnya kasih-Mu hari ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Yesaya melayani Yehuda, Kerajaan Selatan, pada masa pemerintahan Raja Ahas (Yesaya 7–35) dan putranya Hizkia (pasal 36–39). Selama masa itu, musuh bebuyutan Yehuda, yaitu Israel, Aram, Mesir, dan Asyur, terus-menerus menyerang Yehuda (lihat 2 Tawarikh 26–32). Ahas adalah salah satu raja terburuk Yehuda, sedangkan Hizkia seorang raja saleh yang berkomitmen untuk mereformasi kerajaannya. Yesaya menantang Ahas dan Hizkia agar berpaling kepada Allah untuk meminta kelepasan. Ahas menolak mempercayai Allah (Yesaya 7:10-17; lihat 2 Tawarikh 28), tetapi Hizkia mau (Yesaya 37:14-21; lihat 2 Tawarikh 32:1-23).


    Yesaya 26 adalah nyanyian kepercayaan, menjanjikan dan merayakan kemenangan, penyelamatan, pembaruan, rasa aman, dan “damai sejahtera” dari Allah (ay. 3; shalom, yang berarti damai, keselamatan, kemakmuran, kesejahteraan, keutuhan) bagi mereka yang merendahkan diri dan memuliakan Dia. Umat Allah dapat “[percaya] kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal” (ay. 4). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB