Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. –Yohanes 15:4
Baca: Yohanes 15:1-11
Beberapa tahun lalu, kami membawa pulang seekor kucing hitam dewasa bernama Juno dari tempat penampungan hewan. Sejujurnya, saya hanya membutuhkan bantuan untuk mengurangi populasi tikus di tempat tinggal kami, tetapi keluarga saya menginginkan seekor hewan peliharaan. Tempat penampungan itu memberi kami instruksi yang ketat tentang membangun rutinitas makan di minggu pertama supaya Juno tahu bahwa rumah kami adalah rumahnya, tempat kediamannya, sekaligus tempat ia akan selalu memperoleh makanan dan rasa aman. Dengan demikian, sekalipun Juno berkeliaran, pada akhirnya ia akan selalu pulang ke rumah kami.
Jika kita tidak mengetahui rumah sejati kita, selamanya kita akan tergoda untuk “berkeliaran” dengan sia-sia mencari kebaikan, kasih, dan makna hidup. Bila kita ingin menemukan kehidupan sejati kita, Yesus berkata, “Tinggallah di dalam Aku” (Yoh. 15:4). Frederick Dale Bruner, seorang ahli Alkitab, menyoroti bagaimana tinggal (seperti juga “tempat tinggal”) membangkitkan perasaan kekeluargaan dan kediaman. Karena itu, Bruner menerjemahkan kata-kata Yesus seperti ini: “Berdiamlah di dalam Aku.”
Untuk menegaskan gambaran tersebut, Yesus menggunakan ilustrasi ranting yang menempel pada pokok anggur. Jika ingin tetap hidup, ranting harus selalu menetap pada pokok anggurnya, dan kuat bertahan (tinggal) di tempat mereka seharusnya berada.
Ada banyak suara yang berseru-seru, memikat kita dengan janji-janji kosong untuk memperbaiki masalah kita atau memberi kita “hikmat” baru atau masa depan yang menyenangkan. Namun, jika ingin sungguh-sungguh hidup, kita harus tetap tinggal di dalam Yesus. Kita harus berdiam di dalam Dia.
Oleh: Winn Collier
Renungkan dan Doakan
Apa yang selama ini memikat Anda untuk tidak lagi berdiam di dalam Yesus? Bagaimana cara Tuhan Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai sumber kehidupan Anda yang sejati?
Tuhan Yesus, aku sering berkelana, bahkan dipikat oleh berbagai hal. Namun, aku ingin berdiam di dalam-Mu. Engkaulah hidupku. Tolonglah aku untuk tetap tinggal di dalam-Mu.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Salah satu penekanan utama Injil Yohanes adalah inkarnasi—Allah mengambil rupa manusia demi berdiam di antara kita (Yohanes 1:14)—sebagai anugerah kasih Allah (3:16-17).
Meski tradisi gereja dan bukti-bukti lain menunjukkan bahwa kemungkinan besar Yohanes sang murid adalah penulis Injil ini, penulis sengaja dikenali hanya sebagai seseorang yang “dikasihi Yesus” (21:20), dengan kesaksian yang dapat dipercaya (ay. 24). Yang paling penting adalah bahwa Injil ini mengarahkan kita pada Yesus sebagai Pribadi yang memberikan kepada kita tempat berteduh dalam kasih Allah (15:9). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar