• Siapa Aku?

    Semua orang yang menerima Yesus diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. –Yohanes 1:12


    Baca: Yohanes 1:6-13


    Pada tahun 1859, Joshua Abraham Norton mengangkat dirinya sendiri sebagai Kaisar Amerika Serikat. Norton memperoleh—dan kemudian kehilangan—kekayaannya dari bisnis ekspedisi di San Francisco, tetapi ia menginginkan identitas baru: kaisar pertama Amerika. Saat surat kabar San Francisco Evening Bulletin menerbitkan pengumuman Norton sebagai “kaisar”, banyak pembaca menertawakannya. Norton membuat keputusan-keputusan yang ditujukan untuk memperbaiki masalah dalam masyarakat, mencetak mata uangnya sendiri, bahkan menulis surat kepada Ratu Victoria untuk meminangnya dan menyatukan kerajaan mereka. Ia juga mengenakan seragam militer kerajaan rancangan penjahit lokal. Seorang pengamat menyatakan Norton terlihat “seperti kaisar sesungguhnya”. Namun, tentu saja ia bukan kaisar. Kita tidak dapat seenaknya mereka-reka jati diri kita.


    Banyak dari kita menghabiskan waktu bertahun-tahun mencari jati diri dan mempertanyakan nilai diri kita. Kita bergumul dan berusaha mencari nama atau mendefinisikan diri kita sendiri, tetap sebenarnya hanya Allah yang dapat menyatakan kebenaran tentang diri kita. Syukurlah, Dia juga menyebut kita anak-anak-Nya ketika kita menerima keselamatan dalam Putra-Nya, Yesus Kristus. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya,” tulis Yohanes (Yoh. 1:12). Identitas itu murni pemberian Allah. Kita adalah “orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani, . . . melainkan dari Allah” (ay. 13).


    Allah memberi kita nama dan identitas di dalam Kristus. Kita dapat berhenti berjerih lelah dalam membandingkan diri kita dengan orang lain, karena Dialah yang menentukan siapa kita sesungguhnya.


    Oleh: Winn Collier


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah dipilih oleh Allah? Bagaimana menjadi anak-Nya dapat menolong Anda memahami identitas sejati Anda?


    Ya Allah, aku tahu, aku ini milik-Mu. Tolonglah aku untuk sungguh-sungguh meyakini bahwa akulah anak Raja, yang lahir dari-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Kitab-kitab Injil merupakan kesaksian tentang hidup dan karya Yesus selama inkarnasi-Nya di dunia. Meski demikian, tiga dari empat kitab Injil mulai dengan pembahasan tentang Yohanes Pembaptis (Markus 1:1-8; Lukas 1:8-25,57-80; Yohanes 1:6-13). Di sini, di Yohanes 1:6-13, ia digambarkan sebagai “kesaksian tentang terang itu” (ay. 8), tetapi dijelaskan bahwa terang itu bukanlah Yohanes Pembaptis sendiri, melainkan Yesus. Kemudian, di 3:27-30, Yohanes Pembaptis sendiri mengoreksi kesalahpahaman orang yang menganggap dirinya Mesias. Dengan menggunakan perumpamaan dari pesta perkawinan, ia menegaskan bahwa ia bukanlah pengantin laki-laki, melainkan “sahabat mempelai laki-laki” (ay. 29). Di masa kini, sahabat seperti itu disebut pendamping pengantin pria. Menurut Tuhan Yesus, “tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes” (Lukas 7:28). Meski demikian, bukan dirinya Mesias, melainkan Yesus. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB