Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? –Yesaya 40:26
Baca: Mazmur 19:2-7
Agar dapat menyelidiki luar angkasa dengan lebih baik, pada tahun 2021, beberapa negara bergabung untuk membuat dan meluncurkan Teleskop Antariksa James Webb, yang kemudian ditempatkan dalam jarak hampir satu juta mil dari Bumi. Teleskop tersebut sanggup melihat hingga kedalaman angkasa dan mempelajari bintang-bintang serta keajaiban semesta lainnya.
Sungguh sebuah teknologi astronomi yang sangat menakjubkan, yang jika berjalan lancar dapat menghasilkan foto dan informasi yang luar biasa mengenai angkasa luar. Namun, misi ini bukanlah sesuatu yang baru. Nabi Yesaya pernah menggambarkan upaya menyelidiki bintang-bintang, dengan berkata, “Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya?” (Yes. 40:26). “Malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam”; pengetahuan tentang Pencipta kita yang menjadikan alam semesta yang mahaluas itu (Mzm. 19:3), termasuk bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya, yang menghiasi langit malam kita dengan cahaya mereka ( ay. 4).
Allah sendirilah yang menentukan banyaknya bintang yang ada: “Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya” (Mzm. 147:4). Saat manusia mengirimkan alat canggih untuk menjelajahi jagat raya, kita dapat menikmati hasil penemuannya dengan rasa takjub, sebab setiap penjelajahan itu mengarahkan kita kembali kepada Dia, Pencipta tata surya dan seluruh isi alam semesta. Benarlah, “langit menceritakan kemuliaan Allah” (19:2)—bintang-bintang dan semua yang ada di angkasa.
Oleh: Dave Branon
Renungkan dan Doakan
Bagaimana bintang-bintang dan seluruh alam semesta menceritakan tentang Allah dan kreativitas-Nya? Apa yang Anda pikirkan dan rasakan saat merenungkan kuasa-Nya?
Bapa Surgawi, terima kasih karena Engkau telah menciptakan jagat raya luar biasa yang dapat kunikmati.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Bagi umat Israel kuno, Mazmur 19 menjadi pengakuan akan kuasa Yahweh dan pembelaan akan kepercayaan mereka pada Allah yang Esa. Pemazmur menunjukkan Allah sebagai pencipta dan pengendali dari para ilah bangsa-bangsa di sekitar Israel. Mazmur itu bukan semata kidung pemujaan, melainkan juga sarana pengajaran yang menolong bangsa Israel (dan juga kita) untuk meneguhkan keyakinan mereka pada kuasa dan kehadiran Allah.
Penafsir Tremper Longman menyatakan: “Pemazmur menarik perhatian kita, terutama kepada matahari, benda langit yang paling dominan. Dengan menerapkan personifikasi, penyairnya menunjukkan bahwa matahari hidup di angkasa. Di situlah Allah telah memasang kemahnya. Ayat 6 kemudian menggunakan dua perumpamaan untuk menekankan energi matahari yang intens ketika melesat di angkasa. Ini bagaikan seorang pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, seperti pahlawan yang gembira memulai perjalanannya.” –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar