• Langkah demi Langkah

    Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! –Mazmur 133:1


    Baca: 1 Petrus 4:7-11


    Dua belas tim, masing-masing beranggotakan tiga orang yang bersisian, tengah bersiap-siap menempuh lomba “empat kaki”. Lutut dan tungkai anggota yang berada di tengah diikat menjadi satu dengan kaki rekan-rekan setimnya di kiri dan kanan menggunakan kain warna-warni. Kemudian, ketiganya akan memusatkan perhatian mereka kepada garis finis. Ketika peluit dibunyikan, sejumlah tim langsung melangkah maju. Banyak dari mereka yang jatuh dan sulit untuk bangkit kembali. Sebagian kecil tim memutuskan untuk melompat daripada berjalan. Sebagian lagi memilih untuk menyerah. Namun, ada satu tim yang tidak terburu-buru melangkah. Mereka memastikan lagi strategi yang akan ditempuh, dan terus berkomunikasi sepanjang lomba. Mereka sempat tersandung, tetapi bangkit lagi bersama-sama, hingga akhirnya mengalahkan semua tim yang lain. Kemauan mereka untuk bekerja sama, langkah demi langkah, memampukan mereka melewati garis akhir bersama-sama.


    Hidup bagi Allah di tengah komunitas orang percaya sering kali terasa sama sulitnya dengan usaha melangkah maju dalam lomba tadi. Kita sering tersandung saat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita.


    Rasul Petrus berbicara tentang doa, memberi tumpangan, dan menggunakan karunia-karunia yang kita miliki supaya kita dapat hidup selaras dalam kesatuan demi kebaikan bersama. Ia mendorong orang percaya untuk “sungguh-sungguh mengasihi satu sama lain” (1 Ptr. 4:8 BIS), menerima kehadiran orang lain tanpa mengeluh, dan “[melayani] seorang akan yang lain . . . sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (ay. 10). Saat kita meminta Allah menolong kita untuk dapat berkomunikasi dan bekerja sama, kita dapat menunjukkan kepada dunia bagaimana kita mensyukuri perbedaan yang ada dan hidup bersama dalam kesatuan.


    Oleh: Xochitl Dixon


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda mengalami kesulitan untuk bekerja sama dengan seseorang yang bertolak belakang dengan Anda? Bagaimana cara Allah menolong Anda saat itu?


    Allah Mahabesar, tolonglah aku dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, sembari terus belajar mengasihi seperti-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Perintah Petrus dalam 1 Petrus 4:7-11 mengandung kebenaran dasar yang penting mengenai orang percaya dan karunia roh. Salah satu cara memandang karunia roh adalah dengan melihatnya sebagai saluran pernyataan beragam ungkapan kasih Allah kepada jemaat dan dunia. “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (ay. 10). Allah memberikan beragam karunia; orang percaya menerima dan memanfaatkannya sebagai “pengurus”, yaitu pengelola rumah tangga dengan tanggung jawab seorang pelayan. Alih-alih merinci rupa-rupa karunia seperti yang dituliskan Paulus (Roma 12:3-8; 1 Korintus 12:4-11), Petrus membagi karunia-karunia itu dalam dua kategori luas—berbicara dan melayani (1 Petrus 4:11). Karunia Allah yang berlimpah membutuhkan banyak penyaluran. Memahami hal-hal itu dapat meningkatkan kesatuan dan mendorong kita untuk memohon kepada Allah agar memakai kita untuk melayani-Nya. –Arthur Jackson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB