• Pesan Para Nabi

    Pada zaman dahulu banyak kali Allah berbicara . . . melalui nabi-nabi . . . Tetapi pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. –Ibrani 1:1-2 (BIS)


    Baca: Yeremia 28:2-4, 10-16


    Sebelum berlangsungnya kejuaraan bisbol Seri Dunia tahun 1906, penulis kolom olahraga Hugh Fullerton membuat prediksi yang jeli. Ia menyatakan bahwa Chicago Cubs, yang diperkirakan akan juara, justru akan kalah pada pertandingan pertama dan ketiga, tetapi memenangi pertandingan kedua. Selain itu, hujan akan turun pada pertandingan keempat. Semua prediksinya itu tepat. Kemudian, pada tahun 1919, dari kemampuan analitisnya ia tahu bahwa beberapa pemain dengan sengaja mengalah dalam sejumlah pertandingan Seri Dunia. Fullerton menduga mereka telah disuap oleh para penjudi. Ia sempat dicemooh banyak orang. Namun, sekali lagi, Fullerton benar.


    Fullerton bukanlah nabi, hanya seorang bijak yang mempelajari bukti. Sebaliknya, Yeremia adalah seorang nabi sejati, dengan nubuat yang selalu benar. Dengan mengenakan kuk lembu, sang nabi memerintahkan Yehuda agar menyerah kepada bangsa Babel, supaya mereka dibiarkan hidup (Yer. 27:2,12). Namun, nabi palsu Hananya membantah Yeremia dan mematahkan kuk tadi (Yer. 28:2-4, 10). Yeremia menegur Hananya, “Dengarkanlah, hai Hananya! Tuhan tidak mengutus engkau,” lalu menambahkan, “Tahun ini juga engkau akan mati” (ay. 15-16). Dua bulan kemudian, Hananya pun meninggal dunia (ay. 17).


    Perjanjian Baru memberi tahu kita, “Pada zaman dahulu banyak kali Allah berbicara kepada nenek moyang kita melalui nabi-nabi . . . Tetapi pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Ibr. 1:1-2 BIS). Melalui kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, serta melalui Kitab Suci dan tuntunan Roh Kudus, kebenaran Allah masih berbicara kepada kita saat ini.


    Oleh: Tim Gustafson


    Renungkan dan Doakan

    Pertanyaan-pertanyaan besar apa yang menyusahkan Anda? Bagaimana pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat lebih Anda pahami, ketika Anda semakin memahami apa yang Yesus ajarkan?


    Ya Bapa, saat ini ada pertanyaan-pertanyaan besar yang kugumulkan. Aku perlu Roh-Mu untuk menuntunku kepada kebenaran-Mu. Tolonglah aku mempercayai-Mu dalam hal-hal yang tak dapat kulihat.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Fokus dari Yeremia 28 adalah bagaimana sang nabi berhadapan dengan nabi palsu bernama Hananya. Allah telah memerintahkan Yeremia untuk membuat “tali pengikat dan gandar” dan memasangnya pada tengkuknya (27:2) untuk melambangkan hukuman Allah atas bangsa Israel. Jelas perintah itu tidak menyenangkan. Namun, Hananya menyatakan pesan yang berlawanan kepada umat Israel, dengan mengatakan bahwa Allah telah mematahkan kuk itu dan menjanjikan orang-orang buangan tersebut akan dapat kembali ke tanah air dalam waktu dekat (28:1-4). Hananya kemudian mematahkan gandar Yeremia (ay. 10) untuk menggambarkan janji yang ia katakan berasal dari Allah. Yeremia menentang Hananya dengan memberikan pesan berbeda: Allah yang akan mendatangkan hukuman atas Hananya, si nabi palsu (ay. 15-17). –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB