Tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. –Lukas 14:33
Baca: Lukas 14:25-33
Ronit datang dari keluarga non-Kristen yang taat beragama. Diskusi mereka tentang hal-hal rohani terasa kering dan teoretis. “Saya terus berdoa,” katanya, “tetapi saya tidak juga mendengar jawaban Allah.”
Ia pun mulai mempelajari Alkitab. Perlahan tetapi pasti, ia mulai beriman kepada Yesus sebagai Mesias. Ronit menceritakan momen paling menentukan dalam hidupnya itu: “Saya mendengar suara yang sangat jernih dalam hati saya berkata, ‘Kamu sudah cukup mendengar. Kamu sudah cukup melihat. Sekarang saatnya untuk percaya.’” Namun, ada satu masalah yang dihadapi Ronit: ayahnya. “Respons ayah saya seperti Gunung Vesuvius yang meletus,” kenangnya.
Ketika Yesus berjalan di muka bumi, banyak orang mengikuti Dia (Luk. 14:25). Kita tidak tahu dengan pasti apa yang mereka cari, tetapi yang dicari Tuhan Yesus adalah murid. Namun, ada harga yang harus dibayar untuk menjadi murid-Nya. Yesus berkata, “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (ay. 26). Yesus juga berbicara tentang mendirikan menara. “Siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya?” tanya-Nya (ay. 28 ). Maksud Yesus bukanlah bahwa kita benar-benar membenci keluarga kita, melainkan bahwa kita harus memilih Dia di atas segalanya. Dia berkata, “Tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku” (ay. 33).
Ronit sangat mencintai keluarganya, tetapi ia menyimpulkan, “Berapa pun harga yang harus saya bayar, saya rasa itu layak.” Apa yang mungkin perlu Anda lepaskan untuk mengikut Yesus seturut dengan pimpinan-Nya?
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda meyakini bahwa Yesus sungguh nyata bagi Anda? Harga apa yang harus Anda bayar untuk mengikut Dia?
Ya Bapa, tolonglah aku untuk memilih Anak-Mu di atas semua yang bisa ditawarkan dunia ini.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Kita bisa saja luput dalam memahami telaknya perkataan Yesus dan keterkejutan para pendengar-Nya saat Dia berkata, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27). Hanya ada satu alasan seseorang memikul salib, yaitu untuk dipakukan pada kayu salib tersebut, dan itulah kematian yang paling mengerikan. Saat Anda membaca kata-kata Yesus, bayangkan orang-orang mundur ketakutan karena berpikir bahwa dengan mengikut Yesus, seseorang harus memikul salibnya sendiri. Inilah kedua kalinya Lukas mencatat Kristus menggunakan gambaran yang menggelisahkan ini (lihat 9:23). Perkataan ini harus dipahami dalam konteks Yesus sendiri memikul kayu salib Romawi secara harfiah. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar