Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan . . . sehingga mereka terpukul kalah. –2 Tawarikh 20:22
Baca: 2 Tawarikh 20:15-22
Selama Perang Dunia II, beberapa kamp militer di Eropa menerima kiriman yang tidak lazim bagi para tentara yang merindukan kampung halaman. Benda yang dikirimkan dengan cara dijatuhkan dari udara itu adalah piano tegak. Piano jenis ini diproduksi secara khusus untuk mengandung hanya sepuluh persen dari kandungan logam yang normal, dan dibuat dengan lem tahan air serta perawatan anti serangga. Piano-piano yang terlihat kasar dan sederhana tersebut dapat memberikan hiburan yang membangkitkan semangat para prajurit. Mereka berkumpul berjam-jam untuk menyanyikan lagu-lagu yang sering diperdengarkan di kampung halaman.
Menyanyi—terutama lagu pujian kepada Allah—menjadi salah satu cara bagi orang percaya untuk menemukan kedamaian di tengah pertempuran. Raja Yosafat mengalami sendiri kebenaran ini saat ia menghadapi ancaman pasukan musuh yang sangat besar (2 Taw. 20). Raja yang ketakutan itu memanggil semua orang untuk berdoa dan berpuasa (ay. 3-4), dan Allah pun menanggapi dengan menyuruh sang raja untuk memimpin tentara menemui musuh, sembari berjanji bahwa “tidak usah [mereka] bertempur” (ay. 17). Yosafat mempercayai Allah dan bertindak dengan iman. Ia menunjuk para penyanyi untuk mendahului prajurit dan menaikkan pujian bagi Allah atas kemenangan yang mereka yakini akan terjadi ( ay. 21). Saat pujian dinaikkan, Allah secara ajaib memukul kalah musuh mereka dan menyelamatkan umat-Nya (ay. 22).
Kemenangan tidak selalu datang sesuai dengan waktu dan cara yang kita inginkan. Namun, kita dapat selalu menyatakan kemenangan terbesar Yesus Kristus atas dosa dan maut yang sudah diraih-Nya bagi kita. Kita dapat memilih untuk mengandalkan-Nya dengan hati yang penuh pujian bahkan di tengah medan peperangan hidup ini.
Oleh: Karen Pimpo
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda dapat memuji Allah dalam keadaan Anda saat ini? Bagaimana cara Anda menghayati kemenangan yang telah Yesus raih bagi Anda?
Ya Allahku, Engkau jauh lebih kuat daripada semua musuhku. Aku meninggikan nama-Mu dalam iman hari ini.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
“Berdiri di hadapan TUHAN” adalah sebuah ungkapan dalam Alkitab untuk menanti dalam hadirat Allah (lihat Imamat 9:5-6; Ulangan 4:10-14). Dalam 2 Tawarikh 20, kata berdiri menjadi tema penting. “Lalu Yosafat berdiri . . . di rumah TUHAN” untuk berdoa (ay. 5), dengan mengucapkan “kami akan berdiri . . . di hadapan-Mu, . . . sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami” (ay. 9). Lalu seluruh bangsa Yehuda “berdiri di hadapan TUHAN” (ay. 13). Sebagai tanggapan, Allah mendorong mereka: “Tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu" (ay. 17). –Monica LaRose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar