Orang kaya dan orang miskin mempunyai satu hal yang sama: Tuhanlah yang menciptakan mereka semua. –Amsal 22:2 (BIS)
Baca: Roma 3:21-26
Suatu hari dalam liburan, saya dan istri mengayuh sepeda bersama di pagi hari. Dalam salah satu rute yang kami tempuh, kami melintasi sebuah kompleks rumah mewah bernilai jutaan dolar. Kami melihat berbagai jenis orang—para penghuni yang mengajak jalan anjing mereka, sesama pesepeda, dan sejumlah pekerja yang sedang membangun rumah-rumah baru atau merawat taman. Segala macam orang dari berbagai lapisan masyarakat ada di sana, dan itu mengingatkan saya pada kenyataan yang luar biasa: Sesungguhnya tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kita. Kaya atau miskin, kaum berada maupun pekerja, terkenal atau tidak. Kami semua yang berada di jalanan pagi itu sebenarnya sama. “Orang kaya dan orang miskin mempunyai satu hal yang sama: Tuhanlah yang menciptakan mereka semua” (Ams. 22:2 BIS ). Terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada, kita semua diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:27)
Namun, masih ada lagi. Menjadi sama di hadapan Allah juga berarti bahwa bagaimanapun latar belakang ekonomi, sosial, dan etnis kita, kita semua terlahir dalam keadaan berdosa: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rm. 3:23). Kita semua telah memberontak dan sama bersalahnya di hadapan Allah, dan kita memerlukan Yesus.
Sering kali kita mengotak-ngotakkan orang karena beragam alasan. Padahal kenyataannya, kita semua adalah bagian dari umat manusia. Akan tetapi, meski kita berada dalam situasi yang sama—orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat—kita dapat “dibenarkan dengan cuma-cuma” (kembali dalam hubungan yang benar dengan Allah) berkat kasih karunia-Nya (ay. 24).
Oleh: Dave Branon
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda dapat lebih mengasihi orang lain, dengan menyadari kesamaan kita semua di hadapan Allah? Bagaimana Yesus telah memenuhi kebutuhan Anda yang terdalam?
Ya Allah, terima kasih, Engkau telah mengutus Yesus ke dunia untuk menjalani hidup yang sempurna dan menyerahkan nyawa-Nya dengan rela sebagai korban penebusan dosaku.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Dalam Roma 3:21-26, Paulus menyusun suatu argumentasi hukum tentang kebutuhan kita akan seorang juruselamat, yakni kebutuhan kita akan Yesus. Meski ia menulis kepada umat non-Yahudi di Roma, ia mendasarkan argumentasinya pada Perjanjian Lama. Bukti kebutuhan kita dikemukakan dalam ayat 10-18, yang dimulai dengan frasa “seperti ada tertulis” karena Paulus mengutip beberapa mazmur dan Kitab Yesaya. Kesimpulannya? “Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Rasul Paulus menggambarkan keadaan umat manusia yang sepenuhnya berdosa untuk mempersiapkan kita bagi tanggapan Allah. Dia tidak membiarkan kita terpuruk dalam dosa dan kehinaan, melainkan mengirimkan Anak-Nya demi menyelamatkan kita: “Oleh kasih karunia [semua] telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya” (ay. 24-25). Itulah kabar baik dari Injil! –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar