Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur. –Matius 2:11
Baca: Matius 2:9-13
Hari ini adalah Epifani, hari raya untuk memperingati peristiwa yang digambarkan dalam kidung Natal Dari Timur, Jauh Benar (Kidung Jemaat No. 129), ketika orang-orang majus dari bangsa bukan Yahudi mengunjungi kanak-kanak Yesus. Namun, berbeda dari anggapan banyak orang, mereka bukanlah raja, bukan pula dari Timur Jauh di Asia, dan kecil kemungkinan mereka hanya bertiga.
Namun, memang ada tiga hadiah, dan masing-masing disebutkan dalam kidung Natal tersebut. Ketika orang-orang majus tiba di Betlehem, “Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada [Yesus], yaitu emas, kemenyan dan mur” (Mat. 2:11). Ketiga hadiah itu melambangkan misi Yesus. Emas melambangkan peran-Nya sebagai Raja. Kemenyan, dicampur dengan dupa yang dibakar di mezbah, melambangkan keilahian-Nya. Mur, untuk pembalsaman jenazah, membuat kita berhenti sejenak.
Bait keempat kidung tadi berbunyi, “Damar [mur] pahit yang kuberi / lambang dukacita pedih / dan sengsara tak bertara / dan kubur yang sepi.” Adegan sendu ini mungkin tidak akan kita masukkan ke dalam kisah Kristus, tetapi Allah melakukannya. Kematian Yesus merupakan inti keselamatan kita. Herodes bahkan berusaha membunuh Yesus ketika Dia masih kecil (ay. 13).
Bait terakhir kidung Natal di atas memadukan ketiga tema tadi: “Agunglah kebangkitan-Nya / Raja, Tuhan, Kurban esa.” Itulah kisah Natal yang seutuhnya, yang menggugah respons kita: “Haleluya, Haleluya! / Pujian bergema.”
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Apa yang Anda rasakan saat merenungkan kebenaran bahwa Yesus lahir untuk mati bagi Anda? Bagaimana kebangkitan-Nya menggugah hati Anda?
Bapa Surgawi, kiranya Roh-Mu menolongku hidup dengan penuh rasa syukur atas karya pengorbanan Putra-Mu bagi diriku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam beberapa versi Alkitab, kata majus di Matius 2:1 diterjemahkan sebagai “ahli ilmu bintang”. Sebagai astrolog, mereka pergi mengikuti bintang untuk mencari seorang raja. Mereka datang dari Timur, jadi kemungkinan berasal dari wilayah Gurun Arab, Babel, atau Persia. Mereka pertama kali disebutkan di 1 Raja-Raja 4:30: “Hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur”. Kemungkinan besar, mereka adalah “para Kasdim” yang dipanggil untuk menghadap raja Babel (Daniel 2:2; 4:6-7). Menariknya, Daniel ditugaskan sebagai penanggung jawab mereka (2:48; 5:11) dan mungkin ia pernah memberi tahu mereka tentang Mesias yang akan datang. Orang-orang majus ini telah menanti-nantikan penggenapan nubuat tersebut selama lima ratus tahun. Mereka adalah orang-orang yang teguh beriman, melakukan perjalanan ribuan mil untuk mencari seorang raja Yahudi dengan mengikuti petunjuk utama berupa sebuah bintang di langit. Sebagai wakil dari dunia non-Yahudi, mereka melihat Allah dalam rupa manusia lalu “sujud menyembah Dia” (Matius 2:11). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar