Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah . . . Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!” –Yosua 24:15
Baca: Yosua 24:14-18
Harian Daily Mirror menulis bahwa “rata-rata seorang manusia akan mengambil 773.618 keputusan di sepanjang hidupnya.” Surat kabar asal Inggris tersebut juga menyatakan bahwa kita “akan menyesali 143.262 keputusan di antaranya”. Saya tidak mengetahui dari mana angka-angka tersebut berasal, tetapi yang jelas setiap orang menghadapi keputusan yang tidak terhitung banyaknya seumur hidup kita. Begitu banyaknya keputusan yang harus kita buat mungkin bisa melumpuhkan kita, terutama ketika kita memikirkan bahwa setiap keputusan mempunyai konsekuensi, dan beberapa di antaranya akan berdampak besar bagi kehidupan kita.
Setelah empat puluh tahun mengembara di padang gurun, orang Israel akhirnya tiba di ambang tanah air mereka yang baru. Pemimpin bangsa Israel, Yosua, setelah menduduki tanah tersebut, menantang mereka untuk mengambil keputusan: “Takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah” (Yos. 24:14). Ia berkata, “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah. . . . Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!” (ay. 15).
Di awal setiap hari yang baru, banyak peluang terbentang di hadapan kita dan mendesak kita untuk mengambil serangkaian keputusan. Waktu yang kita berikan untuk meminta petunjuk Allah akan mempengaruhi pilihan-pilihan yang kita ambil. Kiranya dengan kuasa Roh Kudus, kita akan memilih untuk mengikut Dia dari hari ke hari.
Oleh: Bill Crowder
Renungkan dan Doakan
Keputusan apa saja yang pernah Anda sesali? Bagaimana seharusnya Anda menangani situasi tersebut dengan lebih bijaksana?
Ya Bapa, kadang hidup terasa membingungkan—begitu pula pilihan-pilihan yang kuhadapi. Bimbinglah aku dalam setiap langkah dan keputusanku, agar aku memuliakan-Mu dengan pilihan-pilihanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Tantangan yang diberikan oleh Yosua kepada umat Israel yang akan menguasai tanah perjanjian (Yosua 24:14-15) memberi kita gambaran tentang sejarah keagamaan mereka selama masa perbudakan di Mesir. Beberapa orang masih terus menyembah Yahweh selama masa perbudakan, seperti rasa takut akan Allah yang ditunjukkan oleh bidan Sifra dan Pua (Keluaran 1:15-17). Namun, perikop hari ini menunjukkan bahwa penyembahan kepada Yahweh bukanlah satu-satunya bentuk penyembahan yang mereka lakukan.
Kepada generasi kedua yang telah lepas dari perbudakan (karena generasi pertama telah mati di padang gurun), Yosua menyampaikan pesan berikut, “Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. . . . Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah” (Yosua 24:14-15). Hal ini menunjukkan bahwa keturunan Yakub yang dahulu diperbudak di Mesir pernah mempraktikkan berbagai jenis penyembahan berhala. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar