Janganlah berutang apa pun kepada siapa juga, kecuali berutang kasih terhadap satu sama lain. –Roma 13:8 (BIMK)
Baca: Roma 13:8-10
Sebagai seseorang yang baru percaya kepada Tuhan Yesus di usia 30 tahun, saya menyimpan banyak pertanyaan setelah menyerahkan hidup saya kepada-Nya. Ketika saya mulai membaca Alkitab, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Saya pun menghubungi seorang teman sambil mengeluh, “Bagaimana mungkin saya menaati semua perintah Allah? Saya baru saja membentak suami saya pagi ini!”
“Jangan berhenti membaca,” ujar teman saya, “dan minta kepada Roh Kudus untuk menolongmu mengasihi orang lain seperti Yesus mengasihimu.”
Setelah lebih dari dua puluh tahun hidup sebagai anak Allah, kebenaran yang sederhana tetapi mendalam itu masih menolong saya dalam memahami tiga langkah dalam siklus kasih-Nya yang agung. Pertama, Rasul Paulus menegaskan bahwa kasih adalah inti hidup orang percaya. Kedua, dengan terus membayar “utang kasih terhadap satu sama lain”, para pengikut Kristus akan melangkah dalam ketaatan, “sebab orang yang mengasihi sesama manusia, sudah memenuhi semua hukum Musa” (Rm. 13:8 BIMK). Terakhir, kita memenuhi hukum Taurat karena “kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia” (ay. 10).
Saat kita mengalami kedalaman kasih Allah bagi kita, yang ditunjukkan dengan sempurna lewat pengorbanan Kristus di kayu salib, kita dapat menanggapinya dengan rasa syukur. Bakti syukur kita kepada Tuhan Yesus menggerakkan kita untuk mengasihi sesama lewat perkataan, perbuatan, dan perilaku kita. Kasih yang tulus mengalir dari Allah yang sejati, yang adalah kasih itu sendiri (1 Yoh. 4:16,19).
Allah Mahakasih, bawalah kami untuk terus hidup dalam siklus kasih-Mu yang agung!
Oleh: Xochitl Dixon
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda sulit untuk percaya bahwa Anda dikasihi Tuhan, atau bergumul untuk mengasihi orang lain? Bagaimana cara Anda mengasihi orang lain berubah, setelah menyadari bahwa Kristus mengasihi Anda sepenuhnya dan tanpa syarat?
Tuhan Yesus, tolong aku meyakini bahwa Engkau mengasihiku, supaya aku dapat menjadi saluran kasih-Mu dengan mengasihi orang lain.
Amin...
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Alkitab berbicara banyak tentang mengasihi orang lain. Yesus menyebutkan bahwa hukum terutama yang kedua adalah, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:39), dan kasih terbesar yang dapat ditunjukkan seseorang adalah dengan “memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13).
Penjelasan Paulus mengenai kasih dalam 1 Korintus 13 mengacu pada kasih yang harus dimiliki anggota tubuh Kristus terhadap satu sama lain. Namun, dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menempatkan nasihat untuk saling mengasihi tersebut pada bagian khusus (Roma 13:8-10). Perintah ini diselipkan di antara nasihat untuk mematuhi pemerintah dengan memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara (ay. 1-7)—pemerintah yang kurang bersahabat terhadap jemaat Tuhan mula-mula—dan pengingat bahwa hari Tuhan “sekarang . . . sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya” (ay. 11). Sang rasul sepertinya hendak mengingatkan kita bahwa kasih adalah sebuah tanggung jawab (mirip dengan tanggung jawab warga negara) yang didorong oleh kerinduan kita menyongsong masa depan bersama Yesus. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar