Ingatkanlah mereka supaya mereka . . . siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. –Titus 3:1
Baca: Titus 3:4-8
Patrick biasanya tidak membawa uang tunai. Namun, pada suatu hari, ia merasa Allah menggerakkannya untuk menyelipkan selembar uang lima dolar ke dalam sakunya sebelum meninggalkan rumah. Pada jam makan siang di sekolah tempat ia bekerja, Patrick akhirnya mengerti bahwa Allah telah menyiapkannya untuk menolong seseorang yang membutuhkan. Di tengah kebisingan ruang makan siang itu, ia mendengar seseorang berkata, “Scotty [seorang anak] butuh deposit lima dolar untuk ongkos makan siangnya minggu ini.” Bayangkan perasaan Patrick saat ia memberikan uangnya kepada Scotty!
Dalam Kitab Titus, Paulus mengingatkan orang percaya bahwa mereka diselamatkan memang “bukan karena perbuatan baik yang telah [mereka] lakukan” (3:5), tetapi mereka harus “sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik” (ay. 8; lih. ay. 14). Terkadang hidup bisa terasa begitu sesak, sibuk, dan ruwet. Memperhatikan kebutuhan diri sendiri saja sudah cukup sulit. Akan tetapi, sebagai murid Yesus, kita harus “siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik” (ay. 1). Daripada dibebani dengan apa yang tidak kita miliki dan tidak dapat kita lakukan, marilah kita memikirkan apa yang memang kita miliki dan dapat kita lakukan sesuai dengan kesanggupan yang diberikan Allah. Dengan begitu, kita dapat membantu orang lain pada saat mereka membutuhkannya, dan Allah pun dimuliakan. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka dapat melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16).
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Apa yang biasanya menghalangi Anda untuk siap berbuat baik dalam hidup Anda? Bagaimana Anda dapat mengatur ulang hidup Anda agar selalu siap membantu mereka yang membutuhkan?
Bapa terkasih, ampunilah aku, karena sering kali aku gagal menggunakan kesempatan yang ada untuk berbuat baik. Tolonglah aku agar lebih siap membantu orang lain.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Titus, seorang non-Yahudi yang menjadi orang percaya dan anak didik Paulus (Galatia 2:1), berkelana dengan sang rasul dalam perjalanan misinya (Titus 1:4). Paulus sempat menempatkannya di Kreta untuk menguatkan jemaat di sana (ay. 5)—untuk mengajarkan kepada orang-orang percaya tentang jalan hidup yang memuliakan Yesus, untuk menetapkan standar kepemimpinan (pasal 1), dan untuk mendorong perilaku penuh kasih yang memuliakan Kristus, baik di tengah gereja maupun di antara orang-orang yang belum percaya (pasal 2–3). Paulus mengingatkan kita bahwa “[Allah] telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya” (3:5). Kita “dibenarkan oleh kasih karunia-Nya” (ay. 7). Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan baik kita, tetapi kita diselamatkan supaya kita dapat melakukan perbuatan baik. Orang percaya harus “sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik” (ay. 8). Kita diingatkan bahwa sebagai “umat, kepunyaan [Allah] sendiri”, kita harus “rajin berbuat baik” (2:14). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar