Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan. –Mazmur 40:5
Baca: Mazmur 40:1-4
Linda menyelamatkan seekor anjing bernama Rudy dari tempat penampungan hewan beberapa hari sebelum Rudy “ditidurkan”, dan anjing itu pun menjadi sahabatnya. Selama sepuluh tahun, Rudy selalu tidur tenang di samping ranjang Linda, tetapi suatu kali ia tiba-tiba melompat ke atas ranjang dan mulai menjilati wajah Linda. Linda memarahinya, tetapi Rudy tetap mengulangi kebiasaan itu setiap malam. “Kemudian ia suka melompat ke pangkuanku dan menjilati wajahku setiap kali aku duduk,” ujar Linda.
Ketika Linda bermaksud membawa Rudy ke sekolah anjing, ia mulai terpikir bagaimana Rudy selalu bersikeras menjilati titik yang sama pada rahang Linda. Meski kurang yakin, Linda memutuskan untuk pergi ke dokter, yang kemudian menemukan sebuah tumor yang sangat kecil (kanker tulang). Sang dokter berkata, seandainya saja Linda menunda lebih lama, kanker itu bisa saja merenggut nyawanya. Linda bersyukur telah mempercayai insting Rudy.
Kitab Suci berulang kali memberi tahu kita bahwa mempercayai Allah menuntun kepada hidup dan sukacita. “Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan,” kata pemazmur (40:5). Terjemahan lain mengatakan demikian, “Diberkatilah orang yang menjadikan Tuhan keyakinannya” (ay. 5 AYT). Di dalam mazmur, ungkapan berbahagialah mengandung arti kelimpahan—suatu sukacita yang meluap-luap.
Saat kita mempercayai Allah, hasil akhirnya adalah kebahagiaan yang mendalam dan sejati. Kepercayaan tersebut mungkin tidak terjadi dengan mudah, dan hasilnya mungkin tidak seperti yang kita bayangkan. Namun, saat kita mempercayai Allah, kita akan berbahagia karenanya.
Oleh: Winn Collier
Renungkan dan Doakan
Apa yang membuat Anda sulit mempercayai Allah? Perubahan apa yang mungkin akan terjadi, jika Anda sungguh-sungguh meyakini bahwa mempercayai Allah akan menuntun Anda kepada kebahagiaan?
Allah terkasih, aku ingin mengalami kebahagiaan yang hanya mungkin kuterima dari-Mu. Namun, tidak mudah bagiku untuk percaya. Sudilah kiranya Engkau menolongku.
Amin...
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Kita tidak mengetahui latar belakang apa pun tentang Mazmur 40 selain kata-kata yang terdapat pada keterangan pembukanya. Namun, dalam isi mazmur itu sendiri, kita melihat dua tema yang dominan—penderitaan dan pertolongan. Mazmur ini dibuka dengan pujian atas pertolongan Allah di masa lalu (ay. 2-4). Pujian tersebut kemudian melatari harapan Daud untuk menerima pertolongan lebih lanjut di masa mendatang dari masalah-masalah yang dihadapinya sekarang (ay. 12-17). Di antara kedua aspek itu, sang pemazmur mengundang pendengarnya untuk juga meneguhkan kepercayaan mereka kepada Allah dan belas kasihan-Nya (ay. 5-11). Bagian akhirnya (ay. 18) memberikan gambaran mengenai keputusasaan Daud dan keyakinannya pada pemeliharaan Allah ketika ia menegaskan, “Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!” Tema-tema ini, khususnya mengenai harapan akan pertolongan Allah, sering ditemukan dalam mazmur-mazmur Daud dan dapat memberikan penguatan yang luar biasa bagi kita yang sedang menghadapi pergumulan besar. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar