• Langkah Selanjutnya dari Kasih

    Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. –1 Yohanes 3:18

    Baca: 1 Yohanes 3:16-18

    Apa yang membuat seseorang mau membantu pesaingnya? Bagi seorang pemilik restoran bernama Adolfo di Wisconsin, alasannya adalah kesempatan untuk mendorong para pemilik restoran lokal lainnya yang kesulitan beradaptasi dengan peraturan di masa pandemi COVID. Adolfo mengalami sendiri bagaimana sulitnya menjalankan bisnis selama masa pandemi. Didorong oleh kemurahan hati sebuah bisnis lokal lainnya, ia pun mengeluarkan lebih dari dua ribu dolar dari kantongnya sendiri untuk membeli kartu-kartu hadiah yang dibagikan secara cuma-cuma kepada para pelanggannya untuk digunakan di restoran-restoran lain dalam komunitasnya. Itulah ungkapan kasih yang terwujud dalam tindakan, bukan hanya berupa kata-kata.

    Berangkat dari ungkapan kasih tertinggi yang telah ditunjukkan lewat kerelaan Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi umat manusia (1 Yoh. 3:16), Rasul Yohanes mendorong para pembacanya untuk juga mengambil langkah selanjutnya dengan mewujudkan kasih dalam tindakan. Bagi Yohanes, “menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita” (ay. 16) berarti menunjukkan kualitas kasih yang sama dengan yang dicontohkan oleh Yesus—dan kasih itu sering kali perlu diwujudkan dalam tindakan sehari-hari, seperti berbagi harta milik kita dengan sesama. Mengasihi dengan kata-kata tidaklah cukup; kasih menuntut adanya tindakan yang tulus dan bermakna (ay. 18).

    Menerapkan kasih ke dalam tindakan bisa terasa sulit karena sering kali dibutuhkan kerelaan untuk berkorban atau mengalami kerugian demi orang lain. Dengan kesanggupan dari Roh Allah dan ingatan akan kasih-Nya yang berlimpah untuk kita, kita dapat mengambil langkah kasih yang selanjutnya.

    Oleh: Lisa M. Samra

    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda mengalami kasih yang terwujud dalam tindakan? Bagaimana Anda dapat mengambil langkah selanjutnya untuk mengasihi seseorang dengan cara praktis?

    Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk mengikut teladan-Mu dan mengambil langkah selanjutnya yang dibutuhkan untuk menunjukkan kasih yang tulus lewat tindakanku hari ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....

    WAWASAN

    Dalam 1 Yohanes 3, sang penulis berfokus pada konsep kasih yang dihidupi secara praktis. Ketiadaan kasih yang nyata itu serupa dengan kebencian dan pembunuhan yang diperbuat Kain (ay. 15). Sebaliknya, sang penulis merujuk pada teladan Yesus, yang melalui penyerahan nyawa-Nya telah mencontohkan sejenis kasih yang harus kita tunjukkan sebagai anak-anak-Nya. Akan tetapi, bagaimana bentuk kasih tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Surat tersebut menyederhanakannya: tunjukkanlah kepedulian terhadap kebutuhan fisik saudara seiman kita (ay. 17-18).

    Janganlah kita mengira bahwa kata-kata dalam 1 Yohanes 3 hanya sebuah saran, karena perlu diingat bahwa Allah benar-benar menuntut tanggung jawab Israel. Dia melenyapkan kekayaan mereka dan membuang mereka ke negeri asing—salah satunya karena orang-orang kaya gagal merawat kaum miskin yang hidup di antara mereka (lihat Amos 5:11-12). Allah sangat peduli kepada orang-orang yang miskin dan terpinggirkan, dan kita dapat menunjukkan kasih yang menyerupai kasih Kristus dengan menunjukkan kepedulian serupa kepada mereka. –Jed Ostoich

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB