• Komunitas dalam Kristus

    Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan. –Pengkhotbah 4:12 (BIMK)

    Baca: Pengkhotbah 4:7-12

    “Aku tahu satu-satunya cara untuk menang adalah dengan melupakan rumah serta istri dan anak-anakku,” kata Jordon. “Namun, aku sadar itu tidak dapat kulakukan. Mereka sudah terpatri dalam hati dan jiwaku.” Sendirian di suatu daerah terpencil, Jordon berpartisipasi dalam sebuah reality show yang mengharuskan para peserta untuk bertahan hidup di alam terbuka dengan bekal dan fasilitas terbatas untuk waktu selama mungkin. Yang membuat Jordon menyerah bukanlah beruang, suhu ekstrem, luka, atau rasa lapar, melainkan perasaan kesepian yang mencekik dan keinginan untuk kembali berkumpul bersama keluarganya.

    Kita mungkin memiliki segala keahlian yang dibutuhkan untuk bertahan di alam liar, tetapi memisahkan diri dari komunitas sudah pasti membuat kita gagal. Penulis Kitab Pengkhotbah yang bijak berkata, “Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri . . . Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya” (4:9-10 BIMK). Suatu komunitas yang memuliakan Kristus, meski tidak sempurna, tetap memiliki arti penting bagi perkembangan kita. Kita takkan mampu menghadapi pencobaan hidup di dunia ini jika kita berusaha menanganinya seorang diri. Seseorang yang berlelah-lelah sendiri akan mendapati bahwa kesusahannya itu sia-sia (ay. 8). Tanpa komunitas, kita lebih rentan terhadap bahaya (ay. 11-12 ). Tidak seperti tali yang hanya selembar, “tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan” (ay. 12). Komunitas yang penuh kasih dan berfokus pada Kristus adalah anugerah yang tidak hanya dapat menyokong kita, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk berkembang di tengah kesulitan yang ada. Kita sungguh membutuhkan satu sama lain.

    Oleh: Karen Pimpo

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda dapat berkomitmen untuk mengambil waktu bersekutu dengan saudara seiman? Adakah seseorang di sekitar Anda yang terkucilkan dan perlu dijangkau?

    Ya Bapa, terima kasih atas komunitas yang Engkau anugerahkan! Bukalah hatiku untuk rela mengasihi dan mengambil waktu bersekutu dengan sesamaku hari ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Pengkhotbah termasuk dari kumpulan kitab Hikmat dalam Kitab Suci, bersama dengan Ayub, Mazmur, Amsal, dan Kidung Agung. Kitab-kitab Hikmat, yang menekankan keutamaan dari sikap takut akan Allah (Pengkhotbah 8:13; 12:13), menolong pembacanya untuk menjelajahi pahit-manisnya hidup ini dari sudut pandang Allah dan untuk mempercayai-Nya. Mengingat tujuan dari Sastra Hikmat adalah untuk membantu para pembacanya “hidup dengan cakap,” tidak heran jika kita menemukan banyaknya penggunaan kata lebih atau frasa lebih baik daripada dalam Kitab Pengkhotbah. Keunggulan hikmat ditekankan dalam ayat-ayat seperti “Hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan” (2:13); “Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan” (9:16); “Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang” (9:18). Kita juga melihat penekanan ini dalam kitab Amsal: “Keuntungan [mendapat hikmat] melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas” (3:14). –Arthur Jackson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB