• Lembah Pujian

    Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. –2 Tawarikh 20:26

    Baca: 2 Tawarikh 20:21-26

    Penyair William Cowper bergumul dengan depresi di hampir sepanjang hidupnya. Setelah percobaan bunuh diri yang gagal, ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Namun, di sanalah Cowper menjadi sungguh-sungguh percaya kepada Yesus lewat seorang dokter Kristen yang merawatnya. Tak lama setelah itu, Cowper berkenalan dengan John Newton, pendeta dan penulis himne pujian. Newton mendorong Cowper untuk berkolaborasi menuliskan serangkaian himne untuk gereja mereka. Salah satu himne karya Cowper berjudul “God Moves in a Mysterious Way” (Dengan Cara-Mu yang Ajaib), dengan kata-kata yang berasal dari pengalaman hidup yang sangat berat: “Orang percaya janganlah takut pencobaan, anug’rah Tuhan tetaplah menyertai anak-Nya; Tetaplah harap pada-Nya tak usah sangsilah, di balik kedahsyatan-Nya terpancar kasih-Nya” (NRM No. 135).

    Seperti Cowper, bangsa Yehuda juga menerima anugerah Allah dengan cara yang tak terduga. Ketika suatu aliansi pasukan hendak menyerbu negeri mereka, Raja Yosafat mengumpulkan rakyatnya untuk berdoa. Saat pasukan Yehuda bergerak maju, mereka yang berada di barisan depan memuji-muji Allah (2 Taw. 20:21). Pasukan musuh pun kemudian saling menyerang rekannya sendiri, dan “tidak ada yang terluput . . . Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya” (ay. 24-25).

    Pada hari keempat, tempat yang tadinya menjadi lokasi pasukan musuh berkumpul untuk menyerbu umat Allah itu diberi nama Lembah Pujian (ay. 26)—disebut juga “lembah berkat”. Sungguh perubahan yang luar biasa! Anugerah Allah sanggup mengubah lembah-lembah kita yang terkelam sekalipun menjadi tempat puji-pujian saat kita menyerahkan semua itu kepada-Nya.

    Oleh: James Banks

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda pernah melihat Allah mengubah kesulitan menjadi kebaikan dalam hidup Anda? Apa yang dapat Anda syukuri kepada Allah hari ini?

    Aku memuji-Mu, ya Allah Pengasih, karena tidak ada lembah yang lebih dalam daripada kasih-Mu.

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Ketika dihadapkan dengan ancaman koalisi musuh yang besar (2 Tawarikh 20:1-2), Yosafat berdoa untuk meminta pertolongan Allah (ay. 3-13). Allah menenangkan umat-Nya, “Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah” (ay. 15). Segera sesudah Allah membebaskan bangsa Israel dari Mesir—di tengah kejaran tentara Mesir—Musa menguatkan bangsa yang ketakutan itu, “Janganlah takut . . . TUHAN akan berperang untuk kamu” (Keluaran 14:13-14). Namun, janji ini tergantung pada ketaatan dan kesetiaan mereka. Mereka harus “mengasihi TUHAN, Allah [mereka], hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hati [mereka] dan dengan segenap jiwa [mereka]” (Yosua 22:5; lihat 23:6-13). Yosafat menasehati rakyatnya: “Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh!” (2 Tawarikh 20:20). –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB