• Kasih Allah yang Lembut

    Dengan segala kasih sayang-Ku, Kudekatkan dia pada-Ku. –Hosea 11:4 (BIMK)

    Baca: Hosea 11:1-4

    Sebuah video dari tahun 2017 menarik perhatian dunia karena memperlihatkan cinta seorang ayah kepada anaknya. Di dalamnya seorang ayah sedang menghibur putranya yang berusia dua bulan saat divaksin. Setelah perawat selesai menyuntik, sang ayah dengan lembut memeluk dan mendekap putranya ke pipi, dan bayi itu langsung berhenti menangis. Rasanya hampir tidak ada hal yang lebih menenangkan daripada perhatian lembut dari orangtua yang mengasihi anaknya.

    Kitab Suci mencantumkan banyak gambaran indah tentang Allah sebagai orangtua penuh kasih, yang menunjukkan kasih Allah yang teramat dalam bagi anak-anak-Nya. Hosea, seorang nabi dalam Perjanjian Lama, menerima pesan yang harus disampaikannya kepada bangsa Israel yang tinggal di Kerajaan Utara pada masa pecahnya kerajaan. Ia memanggil mereka untuk kembali menjalin hubungan dengan Allah. Hosea mengingatkan bangsa Israel akan kasih Allah kepada mereka dengan menggambarkan Dia sebagai Bapa yang lemah lembut: “Aku mengasihi Israel sejak ia masih kecil,” (Hos. 11:1 BIMK) dan “dengan segala kasih sayang-Ku, Kudekatkan dia pada-Ku” (ay. 4 BIMK).

    Janji mengenai kasih pemeliharaan Allah tersebut juga berlaku bagi kita. Ketika kita merindukan perhatian-Nya yang lembut, baik setelah kita sempat menolak kasih-Nya atau karena rasa sakit dan derita yang kita alami, Dia masih menyebut kita sebagai anak-anak-Nya (1 Yoh. 3:1). Tangan-Nya yang sanggup menghibur itu selalu terbuka untuk menerima kita (2 Kor. 1:3-4).

    Oleh: Lisa M. Samra

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda pernah mengalami kasih Allah sebagai Bapa yang peduli? Kekhawatiran apa saja yang dapat Anda bawa kepada-Nya hari ini?

    Bapa Surgawi, terima kasih, karena Engkau telah menyebutku sebagai anak-Mu dan mengasihiku dengan lembut saat aku berlari kepada-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Karena Hosea ditugaskan untuk menunjukkan kasih, pantaslah ia sering disebut “Yohanes (rasul kasih) dalam Perjanjian Lama.” Allah menyuruh Hosea: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain” (Hosea 3:1). Kasih seperti ini dicirikan dengan kata-kata seperti tak berkesudahan, tak kunjung menyerah, setia, tanpa syarat . Itu adalah kasih yang aktif mencari; yang membebaskan seseorang dari perbudakan dan belenggu (11:1), mencari mereka yang tersesat (ay. 2), dan mendampingi yang dikasihi itu dalam berbagai tahap pertumbuhannya atas alasan kasih (ay. 3-4). Orang percaya tidaklah asing dengan kasih Allah yang lemah lembut. Dia yang “menunjukkan kasih-Nya kepada kita . . . ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8) adalah Pribadi yang begitu mengasihi kita, hingga rela mencari kita ketika kita tersesat (lihat Ibrani 12:5-6). –Arthur Jackson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB