Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. –Yeremia 29:10
Baca: Yeremia 29:8-14
Sudah bertahun-tahun lamanya kami tidak lagi tinggal di sebuah kota di negara bagian Oregon, tempat kami membesarkan anak-anak kami. Banyak kenangan indah yang membekas di sana, dan sebuah kunjungan ke sana baru-baru ini mengingatkan saya pada momen-momen yang telah saya lupakan: pertandingan sepak bola putri kami, rumah lama kami, persekutuan dengan anggota jemaat lainnya, dan restoran Meksiko milik teman-teman kami. Kota itu telah banyak berubah, tetapi ada cukup banyak hal familier yang membangkitkan keinginan saya untuk berkunjung ke sana lagi.
Ketika bangsa Israel diasingkan di Babel, mereka merindukan orang-orang, bangunan, dan budaya yang selama ini mereka kenal. Mereka lupa bahwa mereka diasingkan karena telah memberontak terhadap Allah. Mereka bahkan percaya kepada nabi-nabi palsu yang menyatakan bahwa mereka akan pulang dalam waktu dua tahun (Yer. 28:2-4; 29:8-9). Tentu perkataan licik nabi palsu yang menjanjikan kepulangan mereka dalam waktu dekat itu sangat enak didengar.
Namun, Allah membenci para penjaja kenangan masa lalu itu dan janji-janji palsu mereka. Dia berkata, “Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu” (29:8). Allah sudah mempunyai rencana bagi umat-Nya, “untuk memberikan kepada [mereka] hari depan yang penuh harapan” (ay. 11). Situasi yang dihadapi umat waktu itu memang sangat menantang, sulit, dan tidak lazim, tetapi Allah menyertai mereka. “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku,” kata-Nya (ay. 13). Allah akan membawa mereka kembali “ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu” (ay. 14 ), tetapi pada waktu yang ditetapkan-Nya.
Nostalgia dapat mempengaruhi pikiran, dengan membuat kita merindukan hal-hal yang dahulu pernah ada. Namun, jangan lewatkan apa yang sedang Allah lakukan saat ini. Dia pasti menggenapi janji-janji-Nya.
Oleh: Matt Lucas
Renungkan dan Doakan
Kesulitan apa yang sedang Anda alami hari ini? Bagaimana Allah menunjukkan bahwa Dia tetap setia?
Ya Bapa, kiranya aku setia mencari-Mu di masa kini, dan tidak selalu merindukan masa yang telah lalu.
Amin....
Selamat hari Pentakosta.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Nabi Yeremia melayani semasa pemerintahan lima raja terakhir Yehuda: Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia (sekitar tahun 640–586 SM). Banyak nabi palsu juga merajalela pada masa itu. Yeremia menubuatkan bencana bagi bangsa yang tidak mau bertobat itu, sementara nabi-nabi palsu tadi menjanjikan kedamaian kepada masyarakat. Nabi-nabi palsu itu menubuatkan dusta demi nama Allah. Namun, Allah “tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka” (Yeremia 14:14). Mereka mengungkapkan “penglihatan rekaan hati [mereka] sendiri” (23:16), dengan menyampaikan apa yang disukai orang banyak (lihat 2 Timotius 4:3). Yeremia dengan bersemangat menyampaikan pesan Allah meskipun sangat menderita karenanya. Ia dimasukkan ke dalam penjara (pasal 37) dan ke dalam perigi atau sumur (pasal 38). Ia ditolak oleh keluarga, teman, tetangga, para imam dan nabi palsu, serta sang raja. Karena bangsa itu tidak mendengarkan peringatan Allah untuk kembali kepada-Nya, pesan yang diucapkan melalui Yeremia, mereka ditawan oleh bangsa Babel pada tahun 586 SM dan diasingkan selama tujuh puluh tahun. –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar