• Belas Kasihan lewat Pizza 2024-05-31

    Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu. –Yudas 1:22

    Baca: Yudas 1:17-23

    Undangan makan malam dari pemimpin gereja saya, Harold dan istrinya Pam, membuat hati saya senang sekaligus gelisah. Saat itu saya terlibat dalam sebuah kelompok pemahaman Alkitab di kampus yang mengajarkan pemahaman yang berlawanan dengan sejumlah ajaran sehat. Saya berpikir, apakah mereka akan menegur saya tentang hal itu?

    Sambil menikmati pizza, mereka bercerita tentang keluarga mereka dan menanyakan kabar keluarga saya. Mereka menyimak ketika saya bercerita tentang pekerjaan rumah, anjing piaraan saya, dan pemuda yang saya taksir. Setelah itu barulah mereka memperingatkan saya dengan lembut tentang kelompok yang saya ikuti dan menjelaskan apa yang salah dengan pengajarannya.

    Peringatan mereka menjauhkan saya dari kebohongan yang disampaikan kelompok tersebut dan mendekatkan saya kepada kebenaran Kitab Suci. Dalam suratnya, Yudas menggunakan kata-kata yang keras tentang perilaku para guru palsu, dan mendorong orang percaya untuk “tetap berjuang untuk mempertahankan iman” (Yud. 1:3). Ia mengingatkan mereka bahwa “menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek . . . [para] pemecah belah . . . yang hidup tanpa Roh Kudus” (ay. 18-19). Akan tetapi, Yudas juga mendorong orang percaya untuk menunjukkan “belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu” (ay. 22), dengan mendampingi mereka dan menunjukkan belas kasihan tanpa harus mengkompromikan kebenaran.

    Harold dan Pam tahu iman saya masih lemah, tetapi alih-alih menghakimi saya, mereka pertama-tama membuka diri sebagai sahabat, baru kemudian membagikan hikmat yang mereka miliki. Kiranya Allah memberi kita kasih dan kesabaran yang sama, menerapkan hikmat dan belas kasihan dalam interaksi kita dengan orang-orang yang masih bimbang dalam iman.

    Oleh: Karen Huang

    Renungkan dan Doakan

    Adakah seseorang yang sedang bergumul dengan imannya dan dapat Anda layani? Bagaimana Anda dapat membimbing mereka dengan penuh kasih kepada kebenaran Kitab Suci?

    Ya Bapa, aku membutuhkan hikmat dan bimbingan-Mu untuk menolong mereka yang terpengaruh ajaran palsu. Berilah aku kata-kata yang tepat untuk kuucapkan.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Yudas awalnya bermaksud menulis suratnya untuk mengajarkan tentang kebenaran Injil. Akan tetapi, ia merasa tergerak untuk beralih tujuan dengan menegur guru-guru palsu. Ia berkata, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (ay. 3). Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa guru-guru itu “menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus” (ay. 4). Ia melontarkan tuduhan berikutnya dalam ayat 8 dan 12, tetapi menutup suratnya dengan menguatkan anak-anak Allah untuk tetap setia (ay. 17-23) dan meyakinkan mereka akan pertolongan Allah: “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya” (ay. 24). –Bill Crowder

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB