Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. –1 Yohanes 1:9
Baca: 1 Yohanes 1:5-10
Pelayanan misi jangka pendek saya yang pertama berlangsung di kawasan hutan Amazon di Brasil, dan di sana kami membangun sebuah gereja di tepi sungai. Suatu sore, kami mengunjungi salah satu rumah warga yang memiliki penyaring air. Tuan rumah menuangkan air sumur yang keruh ke atas alat penyaring, lalu dalam beberapa menit semua kotoran telah hilang dan mengucurlah air minum yang bersih serta jernih. Di ruang tamu itulah saya melihat cerminan dari apa artinya disucikan oleh Kristus.
Ketika kita pertama kali datang kepada Tuhan Yesus dengan membawa segala kesalahan dan rasa malu kita, lalu memohon pengampunan-Nya dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita, maka Dia pun menyucikan kita dari segala dosa dan menjadikan kita baru. Kita disucikan seperti air sumur yang keruh tadi diubah menjadi air minum yang bersih. Alangkah bahagianya mengetahui bahwa kita kembali dalam hubungan yang benar dengan Allah karena pengorbanan Yesus (2 Kor. 5:21) dan bahwa Allah telah menjauhkan dosa-dosa kita sejauh timur dari barat (Mzm. 103:12).
Namun, Rasul Yohanes mengingatkan bahwa ini tidak berarti kita tidak akan pernah berbuat dosa lagi. Saat kita berbuat dosa, biarlah kita diyakinkan oleh gambaran dari penyaring air tadi, dan terhibur dengan menyadari bahwa “jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1:9).
Marilah kita hidup dengan penuh keyakinan karena mengetahui bahwa kita senantiasa disucikan oleh Kristus.
Oleh: Nancy Gavilanes
Renungkan dan Doakan
Mengapa sangat penting untuk meminta Tuhan Yesus mengampuni dosa-dosa Anda? Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda tidak lagi harus menjadi tawanan dosa?
Ya Allah, terima kasih, karena Engkau setia dan adil untuk mengampuniku, ketika aku mengakui dosa-dosaku kepada-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Setiap ayat dalam 1 Yohanes 1:6-10 dimulai dengan ungkapan bersyarat: “Jika kita . . .” Di ayat 6, Yohanes menggunakan sebuah frasa yang unik: “kita tidak melakukan kebenaran.” Frasa ini juga ditemukan dalam Yohanes 3:21, “Barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah." Dalam kedua contoh tersebut, “melakukan kebenaran/yang benar” dihubungkan dengan relasi dengan Allah. Karena Allah “tidak berdusta” (lihat 1 Samuel 15:29; Titus 1:2), itu berarti mereka yang tidak “melakukan kebenaran” adalah pendusta dan tidak “beroleh persekutuan dengan Dia” (1 Yohanes 1:6). Sebaliknya, jika kita “melakukan kebenaran”, yakni “hidup di dalam terang,” darah Yesus “menyucikan kita dari pada segala dosa” dan “kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain” (ay. 7). –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar